Bengkulu Krisis BBM

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Minta Pertamina Terbuka soal Kendala Krisis BBM, Jangan Tunggu Ribut

Gubernur Helmi Hasan minta Pertamina terbuka soal krisis BBM di Bengkulu dan aktif beri informasi ke publik agar tak timbul keresahan.

Panji Destama/TribunBengkulu.com
GUBERNUR BENGKULU - Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan saat diwawancarai, di gedung Pola Pemerintah Provinsi Bengkulu, Senin (20/10/2025). Gubernur Bengkulu minta Pertamina Beritahu Kendala BBM Lebih Dulu, Jangan Tunggu Ribut. 

Menanggapi hal itu, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan Pertamina tidak pernah berkomunikasi secara terbuka dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu.

“Pertamina harusnya lebih terbuka dan berkomunikasi dengan pemerintah. Jika ada kendala, kita bisa langsung mencari solusinya,” ujar Helmi.

Helmi menilai komunikasi sangat penting agar masyarakat tidak saling menyalahkan. Ia menegaskan bahwa Pertamina sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan BBM di Bengkulu, seolah diam seribu bahasa.

“Jangan sampai tunggu masyarakat ribut hingga saling salah. Pertamina yang diberikan tanggung jawab untuk mengelola BBM di Bengkulu hanya diam seribu bahasa,” tutur Helmi.

Ia juga meminta Pertamina memberikan kejelasan mengenai kendala pendistribusian BBM kepada masyarakat dan pemerintah.

Selain itu, Helmi meminta Pertamina untuk menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bengkulu.

“Pertamina harus memberikan kejelasan kepada masyarakat dan pemerintah soal kendala pendistribusian BBM. Pertamina juga harus meminta maaf ke masyarakat Bengkulu,” jelas Helmi.

Helmi menambahkan, memang ada laporan mengenai praktik penguncalan minyak menggunakan drum dan kendaraan yang dimodifikasi, namun menurutnya persentasenya sangat kecil.

“Memang ada laporan soal yang gunjal minyak dengan drum hingga modifikasi kendaraan. Pak Kapolda sudah menindak oknum tersebut, namun persentasenya sangat kecil. Orang mengunjak paling berapa liter sih,” lanjut Helmi.

Ia mengungkapkan, kapal tangki minyak yang seharusnya berjumlah empat unit, kini hanya satu unit yang beroperasi, sehingga menyebabkan kelangkaan.

Helmi juga meminta masyarakat untuk tidak saling menuduh, mengingat Pertamina telah menyampaikan adanya kendala transportasi kapal laut pengangkut BBM.

Kabarnya, kapal tangki yang datang pada pagi tadi hanya mengangkut biodiesel, namun tiga kapal lainnya sudah merapat di pelabuhan.

Ia mengimbau masyarakat ikut mengawasi bersama agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kita sama-sama mengawasi kapal tangki itu. Siapa tahu bukan minyak di dalamnya. Kita lihat dulu. Saat ini, Satpol PP, TNI, dan Polri sudah turun memperhatikan itu. Masalah krisis BBM akan selesai 1-2 hari ke depan,” tutup Helmi.

Cerita Ojol

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved