Bengkulu Krisis BBM

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Ajak Masyarakat Awasi Janji Pertamina yang Klaim Stok BBM Aman

Gubernur Helmi Hasan ajak warga Bengkulu awasi janji Pertamina usai krisis BBM belum juga teratasi hingga Senin (10/11/2025).

Panji Destama/TribunBengkulu.com
ANTREAN BBM – Warga mengantre bahan bakar di SPBU 24.382.20, Jalan Pangeran Natadirja, Kecamatan Gading Cempaka atau KM 6,5, Jumat (7/11/2025). Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengajak masyarakat ikut mengawasi distribusi BBM usai janji Pertamina menjamin stok aman. 

Ringkasan Berita:
  1. Gubernur Bengkulu Helmi Hasan meminta masyarakat ikut mengawasi distribusi BBM di tengah krisis yang belum teratasi.
  2. Pertamina sebelumnya menjanjikan stok BBM aman setelah kapal pengangkut bersandar di Pelabuhan Pulau Baai.
  3. Helmi menilai Pertamina kurang terbuka dan tidak berkomunikasi dengan pemerintah daerah terkait kendala distribusi.

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Bengkulu.

Sebelumnya, Pertamina menjanjikan kepada masyarakat Bengkulu bahwa stok BBM di wilayah tersebut dalam kondisi aman.

Kepastian ini disampaikan setelah dijadwalkan kedatangan kapal pengangkut BBM yang akan bersandar di Pelabuhan Pulau Baai, Minggu (9/11/2025) pagi.

Pihak Pertamina memastikan setelah kapal bersandar, mereka akan segera melakukan proses pemulihan distribusi agar antrean di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dapat segera berkurang.

Namun hingga Senin (10/11/2025) siang, sejumlah SPBU di Kota Bengkulu masih dipadati kendaraan yang mengantre untuk mengisi BBM.

Helmi pun geram. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut mengawasi kondisi BBM di Bengkulu.

“Tadi pagi sudah ada kapal tangki yang merapat, tiga lagi. Kita amati sama-sama, siapa tahu di dalam tangki itu bukan minyak,” ungkap Helmi saat diwawancarai, Senin (10/11/2025) pukul 08.30 WIB.

Helmi menjelaskan, pihaknya bersama TNI dan Polri telah turun langsung untuk mengawasi proses pendistribusian BBM.

Ia menambahkan, Pertamina berkomitmen menyelesaikan persoalan BBM dalam satu hingga dua hari ke depan, namun hal itu menjadi tanggung jawab Pertamina, bukan pemerintah daerah.

“Pertamina berkomitmen dalam 1-2 hari persoalan BBM selesai, namun itu komitmen Pertamina, bukan komitmen pemerintah, karena yang punya domain soal BBM adalah Pertamina, kementeriannya adalah Kementerian ESDM,” jelas Helmi.

Helmi juga menyinggung persoalan krisis BBM sebelumnya yang sempat terjadi pada pertengahan tahun ini. Ia mengatakan pihaknya sudah menanyakan kendala yang dihadapi Pertamina hingga krisis kembali terjadi.

Awalnya, Pertamina beralasan adanya pendangkalan di alur Pelabuhan Pulau Baai sehingga kapal tidak bisa masuk. Pemerintah kemudian mengejar pengerukan agar kapal Pertamina bisa bersandar.

“Setelah bilang dulu lebaran adanya pendangkalan, tapi kan lancar. Ternyata ada masalah 13 mobil tangki yang biasa digunakan menjadi 3,” kata Helmi.

“Harusnya Pertamina ngomong dulu sama kita, ‘Pak, kita ini ada masalah kendaraan, dari 13 menjadi 3, mohon solusinya’. Kan bisa kita cari jalan keluar,” tutup Helmi.

Baca juga: Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Kesal, Pertamina Tak Minta Maaf, Diam Seribu Bahasa saat Krisis BBM

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved