Oknum Polisi Bunuh Dosen di Jambi

Drama Keji Bripda Waldi: Bunuh Dosen Mantan Kekasihnya di Jambi, Pura-pura Syok dan Ucapkan Duka

Bripda Waldi, bunuh mantan kekasih yang berprofesi sebagai dosen di Jambi. Korban ditemukan, pada Sabtu (1/11/2025) siang.

Editor: Yunike Karolina
Tribunnews.com
PEMBUNUHAN DOSEN JAMBI - Kolase foto (kiri) tangkap layar chat Bripda Waldi, ke adik korban pembunuhan, dosen wanita di Bungo Jambi, (tengah) Bripda Waldi, (kanan) korban EY. Bripda Waldi, bunuh mantan kekasih yang berprofesi sebagai dosen di Jambi. Korban ditemukan, pada Sabtu (1/11/2025) siang. 

Ringkasan Berita:
  • Bripda Waldi, bunuh mantan kekasih yang berprofesi sebagai dosen di Jambi, lalu pura-pura syok
  • Korban EY ditemukan pada Sabtu (1/11/2025) siang setelah rekan korban curiga karena tidak dapat menghubunginya selama dua hari
  • Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, menyebut pelaku sempat berupaya menyesatkan penyelidikan

TRIBUNBENGKULU.COM - Siasat keji Bripda Waldi, bunuh mantan kekasih yang berprofesi sebagai dosen di Jambi, lalu pura-pura syok dan ucapkan duka.

Korban merupakan dosen di Institut Agama dan Kesehatan (IAK) Setih Setio Muaro Bungo, Jambi.

Sehari setelah peristiwa tragis itu, Bripda Waldi diketahui masih sempat mengirim pesan belasungkawa kepada keluarga korban.

Tindakannya itu seolah menunjukkan rasa duka yang mendalam, padahal ia sendiri diduga menjadi pelaku di balik kematian sang mantan kekasih.

Bripda adalah singkatan dari Brigadir Polisi Dua, pangkat terendah di jajaran Bintara Kepolisian Republik Indonesia.

Pangkat ini merupakan pangkat awal yang diterima oleh siswa setelah lulus dari pendidikan kepolisian, seperti di Sekolah Polisi Negara (SPN).

Lambang kepangkatannya ditandai dengan satu buah segitiga perak.

Percakapan antara Waldi dan adik korban, Anis, yang beredar di media sosial, mengungkap bagaimana pelaku berusaha menutupi aksi keji dengan berpura-pura turut berduka

Dalam cuplikan tangkapan layar percakapan yang dibagikan oleh akun Instagram @jambihits, terlihat pesan dari Anis kepada Waldi.

Ia menulis, “Mbak Erni ndak ada lagi bg. Maafin kesalahan Mbak Erni ya bang.”

Menanggapi pesan tersebut, Waldi justru berpura-pura tidak mengerti dengan membalas, “Maksudnya kk?” seolah belum mengetahui bahwa korban telah meninggal.

Begitu Anis memberi tahu bahwa kakaknya meninggal akibat dirampok, Waldi malah membalas dengan pesan duka cita, seolah benar-benar turut berempati atas kejadian tersebut.

“Seriusan kk, Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Turut berduka cita kak, dak nyangka kami ini kak.”

Belakangan, penyelidikan polisi membongkar fakta mengejutkan — pelaku pembunuhan yang terjadi pada malam sebelumnya ternyata adalah Bripda Waldi sendiri.

Dari hasil pemeriksaan, Waldi diketahui turut membawa kabur sejumlah barang milik korban, antara lain ponsel, sepeda motor PCX, serta mobil pribadi milik EY.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved