Viral di Media Sosial

Kronologi Tewasnya Rizky, Pencuri Motor Terbakar Hidup-Hidup di Surabaya, Tubuhnya Hangus 70 Persen

Begini kronologi tewasnya Rizky Kristanto (26) yang terbakar hidup-hidup setelah melancarkan aksi curanmor (pencurian motor). 

Editor: Rita Lismini
IG andre_lelanang
PELAKU CURANMOR DIBAKAR - Kolase foto pelaku pencurian motor (curanmor) di Surabaya bernama Rizky tak sengaja terbakar hidup-hidup oleh petugas keamanan setempat, Jumat (31/10/2025). Kini Rizky telah dinyatakan meninggal dunia, Rabu (5/11/2025). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Begini kronologi tewasnya Rizky Kristanto (26) yang terbakar hidup-hidup setelah melancarkan aksi curanmor (pencurian motor). 

Rizky sempat mendapat perawatan di RS Bhayangkara setelah tubuhnya hangus terbakar 70 persen. 

Beredar luas kabar Rizky dibakar oleh warga setempat karena merasa geram dengan aksi Rizky yang ketahuan maling motor. 

Rupanya kabar tersebut tidaklah benar, Rizky tidak sengaja terbakar oleh salah seorang petugas. 

Mulanya Rizky sudah diamankan bahkan kedua tangannya diikat oleh warga di kawasan Jalan Jojoran III, Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya, pada Rabu (30/10/2025) siang.

Wilayah ini berada di sekitar Jalan Menur, dan sebagian kampungnya terletak di bantaran sungai, yang menuntut perhatian ekstra dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan.

Petugas kemudian berusaha melepaskan ikatan tali menggunakan korek api.

Nahasnya, tubuh Rizki langsung terbakar karena sebelumnya badannya disiram bensin oleh warga.

Sontak warga dan petugas kepolisian panik dan berupaya menolong pelaku pencurian tersebut.

Tidak lama kemudian, api berhasil dipadamkan.

Rizki juga dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim karena menderita luka bakar 70 persen.

Namun sayang setelah kurang lebih empat hari dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara dinyatakan meninggal dunia. 

Rizky Pencuri Motor yang Terbakar Hidup-Hidup di Surabaya dinyatakan meninggal dunia
Rizky Pencuri Motor yang Terbakar Hidup-Hidup di Surabaya dinyatakan meninggal dunia

Pengakuan Korban Curanmor 

Dian Mieke, pemilik sepeda motor menjelaskan saat itu pelaku yang berjumlah dua orang mendatangi rumahnya.

Pelaku mencuri motor Honda Beat yang terparkir di halaman rumah. 

Aksi pelaku dipergoki korban, lalu korban berteriak 'maling, maling'.

Menurut warga, kawasan Jojoran memang sering diresahkan oleh pencurian motor. 

Saat Riski tertangkap, amarah warga langsung memuncak.

Ia diikat di tiang listrik agar tidak kabur.

Entah siapa yang memulai, ada yang kemudian menyiramkan bensin ke tubuhnya.

Di tengah kerumunan itu, seseorang mencoba melepas tali dengan korek gas. 

Namun percikan api justru menyambar tubuh Riski. 

Seketika, api membesar dan membakar sekujur tubuhnya.

Korban mengalami luka bakar hingga 70 persen. 

Ia sempat kesulitan mendapat perawatan karena beberapa rumah sakit menolak dengan alasan pengobatan pelaku kriminal tidak ditanggung asuransi kesehatan.

Akhirnya, Polsek Gubeng membawanya ke RS Bhayangkara agar mendapat penanganan medis. 

Namu, setelah empat hari dirawat, nyawanya tak tertolong. 

Kepala Cabang Pemakaman Keputih, Ari, membenarkan pemakaman pelaku curanmor tersebut.

Saat ditemui di kantor TPU Keputih, ia mengatakan jenazah memang dimakamkan di lahan baru kompleks pemakaman.

"Benar, ada jenazah yang dimakamkan di lahan baru TPU. Jenazah itu merupakan pasien kiriman dari RS Bhayangkara, dan proses pemakamannya diurus oleh pihak Kelurahan Mojo bersama Polsek Gubeng," tandas Ari.

Pelaku Diburu Polisi

Polisi tengah menelusuri siapa saja warga yang terlibat dalam aksi main hakim sendiri itu. 

Rekaman video amatir yang beredar di media sosial dijadikan petunjuk detik-detik pemuda asal Gunungsari, Wonokromo itu terbakar.

Pihak Polsek Gubeng mengaku belum bisa memberikan banyak keterangan. Semua masih dalam penyelidikan. 

Sosok Rizky Kristanto 

Rizki Kristanto merupakan pria kelahiran 1999 atau kini berusia 26 tahun.

Belakangan terungkap, ia tercatat sebagai residivis kasus pencurian motor.

Menurut KBBI, residivis adalah orang yang pernah dihukum mengulangi tindak kejahatan yang serupa, atau disebut juga penjahat kambuhan.

Fakta ini dibenarkan oleh Kapolsek Gubeng, Kompol Eko Darma Sudarmanto.

“Data pelaku sudah kami kantongi. Yang bersangkutan memang residivis,” ujarnya, dikutip dari Surya.co.id.

Kompol Eko menambahkan, pihaknya masih mendalami kasus ini.

Termasuk mencari penyebab awal kenapa pelaku Rizki bisa terbakar.

"Sementara kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut supaya datanya valid. Bukan katanya, kalau katanya, katanya, nanti katanya ini menyesatkan yang kasihan polisi," ujarnya.

"Lebih bagus kita cari data, hasil penyelidikan nanti bagaimana. Kalau memang itu terbakarnya disengaja atau tidak sengaja baru nanti hasil yang kita sampaikan," tandasnya dikutip dari Kompas.com.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved