Viral di media sosial

Miris! Wartawan Diusir Saat Liput Kasus Bullying Siswa SMPN 19 Tangsel yang Tewas, Sekolah Bungkam

Baru-baru ini sejumlah wartawan yang meliput di area SMPN 19 Tangsel soal bullying MH, diusir paksa oleh petugas keamanan.

Editor: Rita Lismini
TribunTimur/Youtube channel tv one news
KASUS BULLYING - Kolase foto MH (16) siswa SMPN 19 Tangerang Selatan (Tangsel) yang dibully hingga tewas, mirisnya pihak wartawan yang melaksanakan liputan malah terkesan dihalangi, Senin (17/11/2025). 

Karena tidak ada respons, Intan kemudian menuju ruang kepala sekolah. Ia mengaku sudah mengetuk pintu terlebih dahulu, namun tidak ada jawaban, sehingga memilih menunggu di depan ruangan.

"Kami tungguin di kantin sambil nelpon kepala sekolah. Saya udah nelpon empat kali, tapi enggak diangkat-angkat, Saya ketuk dulu pintu, tapi enggak ada jawaban, jadi saya tunggu di depan ruang kepala sekolah,” ujarnya.

Beberapa waktu kemudian, seorang pria yang mengaku dari pihak keamanan sekolah, bernama Aldo, datang dan menegur Intan. 

Menurut Intan, teguran tersebut disampaikan dengan cara yang dianggap tidak etis serta menuduh dirinya tidak menghargai pihak keamanan.

"Dia ngomong yang menurut saya kurang etis. Bilang katanya saya enggak menghargai dia,” ujar Intan.

Intan menyebut, sikap tersebut membuatnya merasa tidak nyaman. Meski demikian, ia memutuskan untuk meninggalkan sekolah setelah terjadi adu pendapat singkat.

Ia menegaskan, jika memang ada larangan masuk bagi media, seharusnya informasi itu dapat disampaikan dengan baik tanpa menyinggung soal etika personal.

"Kalau memang dari awal media enggak boleh masuk, ya bilang saja. Enggak usah ngomong masalah etis dan enggak menghargai,” tegasnya

Hingga saat ini, Intan menyatakan belum menerima tanggapan apa pun dari pihak sekolah. Ia mengaku sudah menelepon dan mengirim pesan melalui WhatsApp kepada kepala sekolah untuk meminta klarifikasi, namun belum ada respons.

"Saya sudah nelpon dan mengirim WhatsApp ke kepala sekolah untuk minta klarifikasi soal ini, tapi enggak ada jawaban sama sekali,” ujar Intan.

TribunTangerang.com telah mencoba menghubungi Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel, Frida Tesalonik, namun hingga kini tidak mendapatkan jawaban.

Pengakuan Kakak Korban 

Kakak MH, Rara mengungkap bahwa almarhum adiknya sempat bercerita soal kronologi ia mendapatkan perundungan dari teman sekelasnya pada 20 Oktober 2025.

Akibat dugaan pembullyan tersebut, MH pun mengalami luka parah hingga sempat koma di rumah sakit selama nyaris satu pekan.

Lantaran hal itu, MH pun akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025).

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved