264 Ribu Keluarga di Bengkulu Rawan Stunting, Berikut Penjelasan Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu

Sebanyak 264 ribu keluarga yang ada di Provinsi Bengkulu masuk dalam kriteria keluarga yang rawan stunting.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Pra Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, kependudukan, dan Keluarga Berencana  Bengkulu Tahun 2022, Selasa (5/4/2022). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Sebanyak 264 ribu keluarga yang ada di Provinsi Bengkulu masuk dalam kriteria keluarga yang rawan stunting.

Dikatakan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Rusman Efendi, ada 3 kriteria keluarga yang rawan stunting.

"Kriterianya pertama keluarga yang lingkungannya tidak baik, kedua sedang hamil tapi dalam kondisi 4T dan Keluarga Pra Sejahtera," ujar Rusman Efendi dalam sambutannya pada acara Pra Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, kependudukan, dan Keluarga Berencana  Bengkulu Tahun 2022, Selasa (5/4/2022).

Untuk kriteria lingkungan yang tidak baik dapat dinilai dari beberapa hal, salah satunya yakni rumah yang tidak memiliki jamban.

Selanjutnya rumah juga tidak memiliki akses air bersih dan terakhir memiliki rumah yang tidak layak huni.

"Ada salah satu saja di antaranya berarti keluarga tersebut masuk dalam kriteria lingkungan yang tidak baik," ungkap Rusman Efendi.

Kemudian untuk kriteria keluarga pra sejahtera itu dapat diartikan sebagai keluarga yang memiliki pendapatan rendah.

Sedangkan untuk hamil 4T kriterianya hamil terlalu muda, hamil terlalu tua, hamil terlalu banyak dan hamil terlalu rapat.

Sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting di Provinsi Bengkulu, salah satunya sudah dilaksanakan dengan membuat Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS).

Mulai dari tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan sampai ke tingkat desa.

"Selain itu ada juga Tim Pendamping Keluarga yang sudah terdiri dari 1.867 pendamping. Dalam satu tim itu terdiri dari 3 unsur, yakni Bidan Desa, Perangkat Desa dan Petugas Pendamping KB di Desa," kata Rusman Efendi.

Selain itu sudah ada juga program nasional Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT) yang harusnya dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota.

Namun Rusman Efendi menyayangkan hingga saat ini baru ada 3 kabupaten di Provinsi Bengkulu yang telah menjalankan program DAHSAT.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved