Dampak Anjloknya Harga TBS Sawit, Tauke Sawit di Bengkulu Kesulitan Dapatkan Pasokan TBS

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Dampak anjloknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah, para pengepul (Tauke) kelapa sawit kesulitan mendapatkan pasokan TBS Sawit.

Itu lantaran, sejumlah petani  melakukan penundaan panen dalam beberapa hari terakhir karena jungkir balik harga TBS Sawit di Bengkulu.

"Biasanya kami bisa membeli TBS ini hingga 150 ton per hari, namun saat ini hanya 80 ton per hari," kata Manto Tauke TBS Sawit di Bengkulu Tengah, Senin (4/7/2022).

Penurunan pasokan TBS ini selain dari penundaan panen oleh para petani dan diperparah akibat dampak bencana banjir beberapa waktu lalu.

BERITA BENGKULU :

• Harga TBS Sawit di Bengkulu Selatan Semakin Anjlok di Bawah Rp 1.000, Gusnan Temui Luhut

• Pedagang Loak Pasar Pagar Dewa Sempat Ingin Buka Paksa Kios Disegel, Tak Tahu Mengadu ke Siapa

• Sapi Kurban di Kota Bengkulu Berontak saat Diperiksa, Nyaris Seruduk Petugas

"Saat ini petani yang panen ya petani yang terpaksa saja, karena desakan kebutuhan memang lagi meningkat, tapi bagi petani yang tidak terlalu membutuhkan ya mereka tidak panen," ungkapnya.

Selain itu, Manto juga mengeluhkan pihak pabrik kelapa sawit (PKS) yang menurunkan harga tanpa pemberitahuan sehari sebelumnya.

"Kita mengambil jarak harga dari PKS itu sebesar Rp 150 - Rp 200, tergantung kualitas buah, kalau pabrik menurunkan harga Rp 100 saja kita sudah rugi hitungannya," jelas Manto.

BERITA BENGKULU :

• MUI Dukung Program Wajib Baca Tulis Al Quran di Bengkulu Selatan, Orangtua: Jangan Setengah-setengah

Baca juga: Harga TBS Sawit di Bengkulu Tengah Anjlok Lagi, Turun Rp 50 Tiap Kilogramnya

Baca juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini di Pegadaian Bengkulu, Lengkap 0,5 Gram hingga 1 Kg

Pihak tauke pun telah 2 kali mengalami kerugian yang besar akibat penurunan harga secara tiba-tiba dari PKS beberapa waktu lalu.

"Sebelum lebaran kemarin, kita mengalami kerugian hingga 1,3 miliar, akibat PKS menurunkan harga sebesar Rp 500 - Rp 700 per kilogramnya, sedangkan waktu itu TBS kita banyak sekali, sampai 300 ton," ujarnya.