Mesin Pabrik Sawit Meledak

Pabrik Sawit Meledak di Bengkulu Selatan, Disnakertrans Provinsi Bengkulu Turut Bakal Diperiksa

Hingga kini tepat 4 hari meledak mesin rebusan atau stabilozer PT SBS. Bahkan, polisi terus melakukan penyelidikan terhadap penyebab ledakan mesin.

Ahmad Sendy Kurniawan Putra/TribunBengkulu.Com
Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, Iptu Fajri A. Chaniago sedang menjelaskan akibat meledaknya mesin rebusan atau stabilizer pabrik sawit di PT SBS Bengkulu Selatan, pihak Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu bakal turut diperiksa polisi. 

Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, Iptu Fajri A. Chaniago menjelaskan, pada saat kejadian pihaknya telah mengambil beberapa sampel. 

"Sebelumnya sudah kami ambil beberapa sampel. Tetapi, sampel yang diambil hanya berupa benda ledakan. Tidak sampel yang lengkap seperti diambil oleh tim Labfor Polda Sumsel nanti," jelas Fajri kepada TribunBengkulu.com, Senin (24/10/2022).

Tujuan untuk diketahui penyebab ledakan ini adalah agar kejadian serupa tidak pernah lagi terjadi.

Baca juga: DPRD Dukung Polisi Usut Tuntas Pabrik Sawit Meledak di Bengkulu Selatan yang Tewaskan 2 Orang

Jika nanti hasil keluar, memang lalai pada mananejemn PT SBS, maka pihaknya akan menetapkan tersangka.

Untuk sekarang, baru 5 orang pihak manajemen yang dilakukan pemeriksaan.

Sementara, tidak hanya pihak manajemen yang akan dilakukan pemeriksaan.

Tetapi, Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Bengkulu, akibat ledakan ini akan dimintai keterangan.

"Iya benar, kan wewenang pengawasan ada di Dinakertrans. Secepatnya juga akan dilakukan pemanggilan," kata Kasat.

Untuk diketahui, kejadian ledakan mesin rebusan atau stabilizer PT SBS menelan 2 korban jiwa. Muslimin warga Kabupaten Rokan Hulu dan Aswandi warga Bengkulu Selatan.

Kejadian tersebut terjadi pada, Jumat (21/10/2022), setelah isitrahat makan siang. 

Pabrik Tutup 6 Minggu

Pasca insiden ledakan di PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) yang menewaskan dua karyawannya. Pabrik sawit di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan ini menutup sementara aktifitasnya hingga 6 Minggu ke depan.

Insiden ledakan di pabrik crude palm oil (CPO) tersebut terjadi sekitar pukul 13.01 WIB Jumat (21/10/2022). 

Penutupan sementara aktifitas pabrik sawit itu disampaikan Pembantu Umum PT SBS, Hans Periyudo kepada TribunBengkulu.com.

"Sementara tutup operasi. Diprediksi baru akan kembali buka pembelian buah TBS sawit 6 minggu ke depan," kata Hans Periyudo.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved