Pembacokan di Kepahiang
Korban Pembacokan di Kepahiang Gegara Soal Jemuran Meninggal Dunia Usai Dirawat di Rumah Sakit
Yanto (50) Korban Pembacokan di Kepahiang, Provinsi Bengkulu, meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis selama 2 hari.
Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: Hendrik Budiman
Ayah Pelaku Sempat Berkelahi dengan Korban
Pelaku pembacokan di Kepahiang, Provinsi Bengkulu berinisial MD (26) warga Kecamatan Kepahiang menceritakan awal muka terjadinya pembacokan tersebut.
Sebelumnya, seorang pria paruh baya di Kepahiang, harus dilarikan ke RSUD Kepahiang, pada Jum'at (10/2/2023) lantaran menerima luka bacok di bagian punggungnya.
MD menjelaskan ia dan ayahnya seperti biasa melakukan aktivitas berkebun di Dusun 12 Damar Kencana Desa Sosokan Taba Kecamatan Muara Kemumu.
"Sebelum kejadian saya datang ke korban, menanyakan siapa yang melempar lumpur ke jemuran saya. Saya pangil-panggil korban tidak menyaut, sudah berulang kali saya panggil," ungkap MD, Sabtu (11/2/2023).
Lanjut, Korban tiba-tiba keluar dari pondok langsung melempar pelaku menggunakan batu ke arah Kepala korban hingga pelaku mengalami luka di bagian Kepala.
Akhirnya, pelaku kembali ke pondoknya dan memberitahukan kepada ayahnya, bahwa kepalanya berdarah.
"Ayah bilang berlarilah, lalu ayah turun mau membela saya, namun malah ayah saya yang dipukuli oleh dia (korban), sampai ayah saya jatuh ke tanah terlungkup tidak berdaya lagi, saya akhirnya naik ke pondok ambil parang langsung saya bacok di bagian punggungnya," tutupnya.
Pelaku Emosi Ayahnya Dilempari Batu
Pelaku pembacokan berinisial MD (26) warga Kecamatan Kepahiang, mengakui perbuatannya telah membacok korban dihadapan Penyidik, Jum'at (10/2/2023) malam.
Sebelumnya, korban Yanto (50) warga Kecamatan Muara Kemumu, Kepahiang dibacok oleh tetangga kebunnya sendiri.
Dari keterangan pelaku, saat ia dan ayahnya mendatangi pondok kebun korban di Kecamatan Muara Kemumu.
Di sana mereka menanyakan kepada korban, kenapa korban melempari jemuran miliknya dengan lumpur, sayangnya korban langsung tersulut emosi.
"Kami pulang ke pondok kami, namun tak berselang lama, dia (korban) langsung melempari ayah saya dengan batu hingga tersungkur," ungkap MD, Jum'at (10/2/2023) malam.
Lanjutnya, pelaku langsung mengambil parang di pondoknya hingga membacok korban di bagian punggungnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Jenazah-korban-pembacokan-di-Kepahiang-meninggal-dunia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.