Bupati Mukomuko Bengkulu Sapuan Risau Banyak Kebun Sawit Masyarakat Kurang Produktif

Bupati Mukomuko Bengkulu H. Sapuan risau dengan kondisi perkebunan sawit masyarakat yang masih banyak kurang produktif.

Penulis: Seno Agritinus Malvin | Editor: Yunike Karolina
S Agri M/TribunBengkulu.com
Bupati Mukomuko Sapuan menginstruksikan kepada kepala dinas pertanian agar melakukan penguatan penyuluhan di sektor perkebunan sawit. 

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, S. Agri M

 

TRIBUNBENGKULU.COM, MUKOMUKO - Bupati Mukomuko Bengkulu H. Sapuan risau dengan kondisi perkebunan sawit masyarakat yang masih banyak kurang produktif.

Ia langsung menginstruksikan Kadis Pertanian (Kadistan) membuat formula agar hasil produksi perkebunan sawit masyarakat dapat meningkat.

Diketahui, dari sekitar 150 ribu hektar perkebunan masyarakat, 50 persennya tergolong sawit kurang produktif.

Bupati menduga, banyaknya kebun sawit masyarakat kurang produktif akibat kurang tepat cara pengelolaan. Mulai dari awal tanam sampai perawatan.

Sebab itulah kata Bupati Sapuan, petani perlu diberi masukan, pengayaan pengetahuan agar dapat mengatasi masalah kebun sawit yang kurang produktif.

"Sudah saya sampaikan ke Kadis (Kadistan) ini perlu dicari solusi. Bagaimana petani sawit kita disupport pemahamannya dalam mengelola tanaman sawit," kata Sapuan.

"Ini kasihan petani kita, sudah investasi cukup besar dan menunggu waktu cukup lama, tapi hasil tidak maksimal. Saya katakan, cari solusi," sambung Sapuan.

Sapuan menambahkan, ia sudah meminta kepada pihak Dinas Pertanian Mukomuko untuk memperkuat penyuluh pertanian. Sudah saatnya, kata Bupati, penyuluh juga konsentrasi membina petani sawit.

"Untuk awal, saya minta setengah penyuluh itu diarahkan konsentrasi menyuluh perkebunan. Artinya, kita butuh penambahan kapasitas penyuluh dulu. Bukan berarti kita mengabaikan tanaman pangan dan hortikultura. Tapi, petani sawit juga perlu kita kuatkan melalui penyuluhan," papar Sapuan.

Kepala Dinas Pertanian, M. Rizon mengungkapkan, menindaklanjuti perintah bupati tersebut, pihaknya tengah menyiapkan rencana yang diarahkan bupati. Selain membagi penyuluh, juga kami merancang program peningkatan kapasitas penyuluh.

"Betul, memang petani sawit butuh penguatan penyuluhan. Sesuai arahan Bupati, sedang kami siapkan," ujarnya.

Ia juga mengakui, sekitar 50 persen perkebunan sawit masyarakat Mukomuko usia produktif, hasilnya belum maksimal. Saat ini, pemkab mendapat program pemerintah pusat melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Di antara program yang mendorong produktivitas kebun sawit itu, peremajaan, bantuan pupuk dan lain. Tapi, dorongan pemkab melalui penyuluhan juga penting kita lakukan," ungkap Rizon.
 

Baca juga: Pencatatan Investasi Daerah Mukomuko Bengkulu Rendah, Perusahaan Ogah Sampaikan LKPM

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved