Pedagang Kuliner di Jalan Soeprapto Dinilai Menganggu, Pemilik Ruko Ngadu ke Walikota Bengkulu

Dalam surat keluhan ini, yang diterima TribunBengkulu.com, setidaknya ada 4 aduan masyarakat terhadap para pedagang kuliner ini.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
Kondisi di Jalan Soeprapto Bengkulu, Jumat (26/5/2023) siang. Pedagang dan pemilik ruko mengeluhkan keberadaan pedagang kuliner yang muncul sejak sore. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Keberadaan pedagang kuliner di sepanjang Jalan Soeprapto, Kota Bengkulu, dinilai telah menganggu oleh pedagang dan pemilik rumah toko (ruko).

Pedagang dan pemilik ruko ini kemudian mengirimkan surat keluhan ke Walikota Bengkulu.

Dalam surat keluhan ini, yang diterima TribunBengkulu.com, setidaknya ada 4 aduan masyarakat terhadap para pedagang kuliner ini.

Pertama, pedagang kuliner menggunakan bara asap. Asap pembakaran ini kemudian masuk ke ruko, menyebabkan gangguan pernapasan bagi pemilik ruko didalamnya. Apalagi, pedagang kuliner ini berjualan hingga subuh.

Kedua, asap bakaran pedagang kuliner ini masuk ke ruko, dan menyebabkan barang dagangan seperti sepatu, baju, dan tas menjadi bau asap dan berubah warna. Hal ini menyebabkan kerugian bagi pedagang fashion.

Ketiga, kendaraan yang datang ke lapak pedagang kuliner juga dinilai telah mengganggu pemilik ruko dan pedagang yang memiliki kendaraan, dan juga mengganggu pelanggan ruko. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan gesekan sosial.

Keempat, pedagang kuliner ini berjualan hingga subuh, dan menyetel musik sehingga mengganggu waktu istirahat pemilik ruko.

Pedagang dan pemilik ruko juga menuliskan dukungan mereka terhadap majunya usaha kuliner di Kota Bengkulu. Namun, tidak harus mengorbankan pedagang ruko di Jalan Soeprapto.

"karenanya kami meminta dengan sangat agar dapat merelokasi Para pedagang Lapak makanan tersebut ke tempat strategis yang dikhususkan sebagai  wilayah area kuliner," tulis surat tersebut.

Sementara itu, pedagang ruko di Jalan Soeprapto, Kota Bengkulu, mengaku sudah sering berbicara baik-baik dengan pedagang kuliner yang berjualan di depan toko mereka.

Salah satu pedagang, Fery mengatakan beberapa kali dirinya dan pedagang lain mencoba mengingatkan para pedagang kuliner, bagaimana cara mengatasi asap dan tempat yang terambil oleh lapak pedagang kuliner.

"Tapi gak berhasil. Sudah sering kami omong baik-baik, jawaban mereka, kami bayar," kata Fery kepada TribunBengkulu.com, Jumat (26/5/2023).

Fery sendiri merupakan pedagang aksesoris seperti topi, dompet, ikat pinggang, dan aksesoris lainnya.

Hal yang paling menggangu dari pedagang kuliner ini adalah asap bakaran yang mereka hasilkan. Asap ini terbawa angin dan memenuhi toko-toko di Jalan Soeprapto.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved