Cegah Hoax dan Tingkatkan Partisipasi Pemilu 2024 di Bengkulu Melalui Kegiatan Literasi Media

Dalam rangka mencegah berita hoax dan juga meningkatkan partisipasi Pemilu 2024, KPI pusat menggelar kegiatan Literasi Media.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pusat menggelar kegiatan Literasi Media di Polresta Bengkulu, Selasa (30/5/2023). Dalam rangka mencegah berita hoax dan juga meningkatkan partisipasi Pemilu 2024. 

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pusat menggelar kegiatan Literasi Media dalam rangka mencegah berita hoax dan juga meningkatkan partisipasi Pemilu 2024.

Kegiatan tersebut dilaksanakan, Selasa (30/5/2023) di Aula Endra Dharmalaksana Polresta Bengkulu, dengan mengambil tema pengawasan partisipatif masyarakat dalam penyiaran pemilu aman dan damai.

Kegiatan dihadiri oleh berbagai elemen, mulai dari kepolisian, Pemkot Bengkulu, DPRD Provinsi Bengkulu, Bawaslu Provinsi, Kodim 0407 Bengkulu, dan pihak kelurahan yang ada di Kota Bengkulu.

Ketua KPI Pusat, Ubaidillah mengatakan peran media sangatlah penting untuk menjaga netralitas dalam siaran Pemilu.

Untuk itu dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawasi lembaga penyiaran agar dapat mewujudkan netralitas tersebut.

"Kita mengimbau agar masyarakat dapat lebih mencari sumber yang kredibel, dengan cara membandingkannya dengan media lain. Termasuk juga soal survei, masyarakat juga harus lebih kritis," ungkap Ubaidillah.

Terpisah Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Aris Sulistyono mengatakan, melalui kegiatan literasi media pengawasan partisipatif masyarakat dalam penyiaran pemilu aman dan damai harus dilakukan.

Dengan tujuan agar tidak ada berita yang menyimpang yang dapat merusak kondusifitas pada saat pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.

Selai itu dia juga mengharapkan, agar semua instansi terkait pengamanan pada saat pemilu, dapat bekerja sama guna menyelenggarakan pemilu damai 2024 nantinya. 

"Berita hoax cenderung dibuat dengan judul yang sensasional dan provokatif sehingga masyarakat tertarik untuk membacanya. Untuk itu kita sebagai pembaca harus pandai dan cermat jangan sampai menelan mentah-mentah berita hoax tersebut tanpa adanya kejelasan sumber berita," kata Aris.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler mengatakan bahwa memang perlu sinergi dari berbagai pihak untuk menangkal Hoax.

Literasi ini penting dalam rangka untuk mencerdaskan masyarakat agar masyarakat tidak tertipu dengan informasi yang keliru dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Kenapa hari ini ada bhabinkamtibmas dan lurah, itu sebagai tempat masyarakat untuk bertanya. Maka bisa menyampaikan informasi yang ada adanya dan yang fakta, agar tercipta pemilu yang damai dan kondusif," ujar Dempo.

Baca juga: Gubernur Bengkulu Rohidin Sebut Jurnalis Ikut Andil dalam Kampanye Percepatan Penurunan Stunting

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved