Edwar Ikut Upacara Bendera di Sengkuang Kepahiang : Budaya Gotong royong Harus Dilestarikan

Edwar turut hadir dalam upacara bendera Merah putih di Sengkuang, Kecamatan Kabawetan Kepahiang, dan minta budaya gotongroyong harus dijaga.

Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: M Arif Hidayat
Panji Destama/ Tribunbengkulu.com
Edwar Samsi bersama Karang taruna Bandung Baru, di atas kendaran yang sudah dirias menjadi kendaraan Tempur, seusai upacara bendera Merah putih, pada Kamis (17/8/2023). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

 

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi turut menghadiri upacara bendera merah putih di Sengkuang, Kepahiang. 

Edwar sangat antusias melihat kemeriahan upacara bendera merah putih yang dilakukan oleh 8 Desa di Sengkuang, Kabawetan Kepahiang. 

"Kegiatan euforia kemerdekaan Republik Indonesia di sesenggukan ini, sudah ada sejak lama, saat zaman transmigrasi lalu tahun 1950-an lalu di zaman Soekarno," ungkap Edwar Samsi seusai upacara bendera Merah putih, pada Kamis (17/8/2023). 

Lanjut Edwar, setiap tahun Desa sesenggukan ini, yang berada di Kecamatan Kabawetan merayakan kemerdekaan Republik Indonesia selalu berkumpul dan merayakannya bersama-sama. 

Hal ini yang menjadi budaya masyarakat disini, dimana menunjukkan kemeriahan dan antusias dalam merayakan kemerdekaan RI. 

"Budaya Gotongroyong ini harus selalu dilestarikan oleh masyarakat ini, karena gotongroyong ini yang dapat mempersatukan masyarakat," tuturnya. 

Setiap tahunnya mereka bergabung, secara bergantian menjadi petugas upacara bendera Merah putih. 

Dalam upacara yang dilakukan ini, melibatkan setiap lapisan masyarakat, mulai dari anak muda dan orang dewasa berkumpul. 

"Ini yang menjadi daya tarik semua budaya yang ada berkumpul di sengkuang ini," jelasnya. 

Penampilan yang diperlihatkan dalam upacara bendera ini, baik penampilan kuda kepang atau kuda lumping. 

Konvoi dengan kostum yang unik-unik dari masyarakat, lalu pawai kendaraan yang didandani menjadi kendaraan tempur. 

"Kita harus bersyukur dengan euforia dari masyarakat yang merayakan kemerdekaan ini," tutupnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved