Perempuan di Bengkulu Nyaris Dibegal

Wanita Muda di Bengkulu Nyaris Dibegal Modus Leasing, Polisi Imbau Korban Segera Melapor

Wanita Muda di Bengkulu Nyaris Dibegal Modus Leasing, Polisi Imbau Korban Segera Melapor

Penulis: Beta Misutra | Editor: Hendrik Budiman
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Kapolsek Gading Cempa, Kompol Kadek Suwantoro saat Diwawancarai TribunBengkulu.com. Wanita Muda di Bengkulu Nyaris Dibegal Modus Leasing, Polisi Imbau Korban Segera Melapor 

Korban mengaku nyaris kena begal, dengan modus ingin menarik motor korban di jalan, yang mana korban dibuntuti sejak sedang berada di kawasan lapangan golf Kota Bengkulu.

Terkait dengan postingan tersebut, juga tampak lokasi tempat korban sempat berhenti dan meminta pertolongan.

Untuk mengkonfirmasi informasi tersebut, TribunBengkulu.com langsung mendatangi TKP yang ada dipostingan.

Ternyata foto lokasi yang ada di postingan berada di jalan Sadang Raya Kelurahan Lingkar Barat Kota Bengkulu, atau persis berada di depan Universitas Terbuka (UT) Bengkulu.

Pemilik bengkel, Asep, membenarkan adanya kejadian seperti yang diceritakan dalam postingan yang viral di media sosial Instagram tersebut.

Baca juga: ASN di Seluma Setahun Tidak Masuk Kerja Disidang, MP-TGR Putuskan Harus Kembalikan Gaji

Diakui Asep saat itu sekitar pukul 09.30 WIB, dirinya sedang bekerja di bengkel miliknya, lalu tiba-tiba datanglah korban yang kemudian diikuti oleh 2 orang yang diduga begal tersebut.

Saat mereka berhenti tepat di depan bengkel miliknya, Asep tidak langsung menghampiri, karena mengira keduanya merupakan pasangan yang sedang ribut.

Namun tidak lama berselang, korban langsung memanggil dirinya, dan meminta tolong pada Asep.

"Jadi mbak itu manggil saya, katanya minta tolong dia diikuti oleh 2 orang laki-laki yang ada di sampingnya, sejak dia berada di lapangan golf. Seketika wanita tersebut juga langsung menangis, mungkin karena cemas," ungkap Asep.

Usai dimintai pertolongan, Asep langsung menghampiri korban dan kedua orang yang mengaku dari leasing tersebut.

Selanjutnya kedua orang yang mengaku dari leasing tersebut mengatakan bahwa dari data mereka motor yang dikendarai korban atas nama seseorang yang masih ada sangkutan dengan leasing.

Padahal dari pengakuan korban, motornya sudah lunas dan tidak ada sangkutan apa-apa lagi.

Namun saat dicek oleh Asep, antara nama yang disebutkan oleh kedua orang yang ngaku dari leasing tersebut, dan nama yang tertera pada STNK korban berbeda.

"Mereka juga bilang bukan mau ngambil motor mbak itu (korban, red), namun hanya ingin meminta yang bersangkutan untuk ikut ke leasing," kata Asep.

Selanjutnya karena data yang disebutkan dan data yang ada di STNK korban berbeda, salah satu dari dua orang yang ngaku dari leasing tersebut langsung seperti menelepon seseorang.

Dari kata-kata yang keluar dari mulut orang mengaku dari leasing tersebut, mereka meminta seseorang untuk kembali melakukan pengecekan data.

"Namun karena rekan yang satunya langsung mengajak pergi, akhirnya kedua orang tersebut langsung pergi," ujar Asep.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved