Sumur Warga Kepahiang Tercemar BBM

8 Sampel Air di Kepahiang Dicek, Pertamina Dukung Pihak Berwenang Tindak Lanjuti Aduan Masyarakat

Pertamina telah bekerjasama dengan pihak-pihak terkait serta telah mengambil sebanyak 8 sampel disekitar lembaga penyalur BBM

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Yunike Karolina
Ho Pertamina
Pertamina telah bekerjasama dengan pihak-pihak terkait serta telah mengambil sebanyak 8 sampel disekitar lembaga penyalur BBM di SPBU 24.391.12. 

Setelah mengambil keterangan saksi dari pihak warga dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kepahiang, polisi juga akan memanggil pihak lain untuk dimintai keterangan terkait dugaan pencemaran tersebut. 

"Pemeriksaan akan dilanjutkan, kita juga akan meminta keterangan dari pihak SPBU, Pertamina dan juga pihak ahli. Agar nanti bisa diketahui apakah sumur ini tercemar dari SPBU atau tidak," jelas Doni. 

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepahiang Swifanedi Yusda mengatakan, untuk saat ini pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari pihak Pertamina. 

"Saat ini kita tidak bisa menduga-duga, apakah itu tercemar dari SPBU atau bukan. Kita tunggu hasil investigasi pihak Pertamina," ungkap Swi.

Swi juga menjelaskan, jika hasil investigasi sudah keluar, baru pihaknya akan berkoordinasi dengan Bupati Kepahiang. 

Nanti Bupati Kepahiang akan berkirim surat kepada Gubernur Bengkulu dan Dinas ESDM Provinsi Bengkulu untuk mencari solusi persoalan ini. 

"Pasti nanti kita akan berkirim surat ke provinsi, karena tugas kita di daerah hanya pengawasan," jelas Swi. 

Penjelasan Manager SPBU

Manager Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pasar Kepahiang, Erwin menanggapi persoalan air sumur warga yang diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM) dari SPBU-nya. 

Pihaknya juga sudah melakukan pengecekan bersama pihak Pertamina dari Bengkulu dan Sumatera Selatan. 

"Tadi kita bersama dengan Pertamina Bengkulu dan Sumatera Selatan, ke beberapa rumah warga dan masjid yang diduga terdampak bahan bakar minyak," ungkap Erwin, saat diwawancarai, pada Rabu (6/9/2023).

Erwin menjelaskan, pihaknya mengambil beberapa sampel air dari rumah warga dan masjid Jamik yang berada di Kelurahan Pasar Kepahiang. 

Dari hasil kasat mata yang dilakukan pihaknya memang ada bau seperti bahan bakar minyak. 

"Kami langsung melakukan pengecekan di tempat kontrol di SPBU, hasilnya tidak ada kebocoran," tuturnya. 

Ia menjelaskan, jika adanya kebocoran dari SPBU yang dikelolanya ini, maka pihaknya juga merugi. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved