Duel Maut di Bengkulu Selatan

Polisi Gelar Rekonstruksi Duel Maut Tewaskan 3 Warga Bengkulu Selatan, Ada 41 Adegan Reka Ulang

Untuk mengukap kejadia nyata duel maut dua lawan dua menewaskan 3 warga di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu, Senin (14/8/2023).

Ahmad Sendy Kurniawan Putra/TribunBengkulu.com
Kedua korban antara Dodi dan Een saat berkelahi, sebelum Dodi meninggal dunia. Ini adalah adegan ke 17 yang diperagakan saat dilakukan reka ulang kejadian duel maut tewaskan 3 warga Bengkulu Selatan. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Polres Bengkulu Selatan menggelar rekonstruksi atau reka ulang kejadian duel maut dua lawan dua tewaskan 3 orang di Kabupaten Bengkulu Selatan.

Peristiwa duel maut ini terjadi pada pukul 09.47 WIB, di lokasi hamparan Sawah Ulu Kurawan Desa Sebilo Kecamatan Pino Kabupaten Bengkulu Selatan, Senin (14/8/2023).

Perkelahian antara dua kelurga itu, Dudi Sunsari (40) alias Dodi dan Jono (41) (kakak-adik) warga Desa Padang Mumpo dengan Kani-Iin (ayah-anak) warga Desa Batu Kuning menyebabkan kakak adik Jono- Dodi dan Kani meninggal dunia di lokasi kejadian.

Reka ulang kejadian duel maut digelar Senin (18/9/2023) di halaman Mapolres Bengkulu Selatan untuk mengungkap fakta peristiwa yang dipicu batas lahan.

Rekonstruksi melibatkan 2 orang saksi dan personel Satreskrim Polres Bengkulu Selatan, dan ada 41 adegan.

Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan Iptu Susilo, S.H, mengatakan reka ulang yang dilakukan untuk mencocokan keterangan dari saksi dan kejadian sebenarnya.

"Seperti biasa reka ulang untuk mencocokan keterangan dari saksi dan kejadian yang sebenarnya ada di lapangan," kata kasat.

Sementara, dalam perkara perkelahian yang menewaskan 3 warga Bengkulu Selatan, hingga kini pihak kepolisian belum menetapkan tersangka.

"Masih harus dilakukan pendalaman beberapa hal hasil gelar perkara, keterangan saksi dan reka ulang," jelas kasat.

Dipicu Batas Sawah

Pemicu duel maut antara Kani - Iin warga Desa Batu Kuning yang merupakan ayah dan anak dengan Jono-Dodi (kakak adik) warga Desa Padang Mumpo diduga kuat karena permasalahan lama, saling klaim lahan persawahan.

Bahkan permasalahan ini sempat dimediasi namun gagal karena kedua keluarga keukeh dengan pendapatnya masing-masing.

Warga Desa Batu Kuning Ardianto menerangkan, pemicu perkelahian berujung maut ini diduga masih faktor permasalahan lama, yaitu saling klaim lahan sawah.

"Kalau cerita-ceritanya permasalahan lama. Saling akui lahan persawahan tempat lokasi kejadian tersebut," kata Ardianto yang juga merupakan Kades Batu Kuning Terpilih yang letak desanya bertetanggaan dengan desa yang menjadi TKP duel maut antara dua keluarga ini.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved