Siswa SMP Ponorogo Dimintai Iuran

Wali Murid Sebut Penarikan Iuran SMP Ponorogo Untuk Beli Mobil Inova Baru Tak Tepat Sasaran

Wali murid tanggapi beredarnya surat penarikan iruan bagi para siswa SMP Negeri 1 Ponorogo untuk membeli mobil Inova baru.

|
Penulis: Rita Lismini | Editor: Kartika Aditia
Kolase Tribunbengkulu.com/Tribunprobolinggo.com
Kolase Foto SMPN 1 Probolinggo dan Surat Penarikan Iuran. Wali Murid Tanggapi Surat Penarikan Iuran SMP 1 Ponorogo Untuk Membeli Mobil Inova Baru, Sebut Tak Tepat Sasaran 

"Jadi kesepakatan itu harus dipikir ulang khususnya pengadaan peremajaan mobil," imbuhnya lagi.

Siswa SMP Ponorogo Dimintai Iuran

Sebelumnya viral di media sosial para siswa SMP Negeri 1 Ponorogo dimintai iuran oleh pihak sekolah untuk membeli mobil inova baru.

Mulanya beredar postingan akun Instagram @infoponorogo tentang penarikan sumbangan oleh salah satu SMPN di Ponorogo.

Tampak dalam postingan memperlihatkan sebuah surat tentang penarikan sumbangan yang ditujukan untuk para siswa.

Dalam surat tersebut terpampang jelas ditandatangani oleh Ketua Komite, Bendahara Komite dan Kepala SMPN 1 Ponorogo.

Surat tersebut merincikan tiga point, pertama pengadaan alat musik berjumlah Rp 94.080.000.

Lalu pengadaan peremajaan mobil sekolah (Inova 2019) berjumlah Rp 265 juta dan terakhir pengadaan komputer sebanyak 34 unit senilai Rp 195.500.000.

Adapun totalnya sebanyak Rp 554.580.000 dan dikurangi dengan penjualan mobil lama sebesar Rp 45.000.000.

Sehingga total akhir yang harus ditanggung sebesar Rp 509.580.000 kemudian dibagi 288 siswa.

Jadi setiap siswa harus membayar iuran sebesar Rp 1.769.375 ke pihak sekolah.

Hal ini dibenarkan langsung oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid menyampaikan tindakan yang dilakukan oleh pihak sekolah itu telah sesuai prosedur.

Pasalnya penarikan sumbangan untuk membeli berbagai tersebut merupakan program komite sekolah.

“Program komite, mitra dari sekolah. Jadi sekolah manut komite, dari sekolah mendata apa yang perlu dibeli , komite yang memutuskan, komite yang memberi kebijakan bersama wali murid,” kata Imam Mujahid yang dikutip dari TribunProbolinggo.com, Sabtu (30/09/2023).

“Memang ada mobil lama (Mitsubishi Maven). Cuma sering mogok berulang kali. Pas di Sarangan itu mogok berulang kali. Makanya pengen membeli mobil baru,” pungkasnya

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved