Suami Bunuh Istri di Kepahiang
Kondisi Anak Korban Kasus Suami Bunuh Istri, DPPKBP3A Sebut Anak Korban Kerap Termenung
Kondisi Mental anak Korban Tertekan, anak korban kerap termenung pasca kejadian Ayahnya membunuh ibunya.
Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama
TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kepahiang ungkao Kondisi anak korban.
Kabid Perlindungan Hak Perempuan DPPKBP3A Kepahiang, Yulaili menjelaskan, dari kasus itu, korban memiliki dua orang anak laki-laki.
Keduanya masih dibawa umur, anak laki-laki yang paling tua sudah masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) sedangkan yang bungsu masih balita.
"Untuk anak bungsu korban juga sudah kami lakukan pendampingan dan diserahkan ke pihak keluarga korban, karena anak bungsu korban masih balita belum mengerti apa-apa jadi tidak terlalu berdampak," ungkap Yulaili saat diwawancarai, pada Selasa (24/10/2023).
Yulaili menuturkan, yang sangat terdampak dari kasus suami bunuh istri di Kepahiang ini, adalah anak pertama korban.
Baca juga: Respon PUPA Bengkulu Kasus Suami Bunuh Istri di Kepahiang, Muncul Faktor Ego Dari Sang Suami
Setelah kejadian tersebut, kondisi mental anak korban terganggu, pihaknya juga telah melakukan pendampingan untuk memulihkan kondisi mental anak korban.
"Jadi sudah kami bawa ke psikiater, kemudian sudah dilakukan observasi oleh psikiater, namun saat dia (anak korban, red) duduk diluar, ia termenung kemudian pingsan," tuturnya.
Ia menjelaskan, dari kondisi anak korban saat ini, ia mengalami perasaan yang tertekan atas kejadian ini.
Saat ditanya ia bisa pingsan itu, anak korban terlihat masih terbayang dengan korban, dan merasa tak menyakini peristiwa yang menewaskan ibunya itu terjadi.
"Mental korban tertekan atas peristiwa ini, kita masih melakukan pendampingan untuk korban, serta membawanya untuk melakukan konsultasi ke psikiater," jelasnya.
Untuk persoalan sekolah korban, saat ini korban diliburkan dulu, mungkin pihak sekolah mengerti dengan keadaan korban.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial (Dinsos) untuk melakukan pendampingan, karena di Dinsos sudah memiliki psikiater.
"Kami juga berkoordinasi untuk mengurus Kartu Indonesia Pintar (KIP) milik anak ini, serta bantuan PKH nya di Dinsos," kata Yulaili.
Pihaknya juga mengupayakan agar kondisi mental dari anak korban ini dapat kembali pulih seperti biasa.
Suami Bunuh Istri
suami bunuh istri di kepahiang
kepahiang
Polres Kepahiang
Running News
Breaking New
breaking news
| Kasus Suami Bunuh Istri Perkara Rokok di Kepahiang Dihentikan, Polisi: Pelaku Tunggal dan Meninggal |
|
|---|
| Tersangka Kasus Suami Bunuh Istri di Kepahiang Meninggal, Polisi: Gelar Perkara Dulu |
|
|---|
| Tersangka Pembunuhan Istri di Kepahiang Meninggal Dunia, Sempat 5 Hari Dirawat di RSUD |
|
|---|
| Tersangka Kasus Suami Bunuh Istri di Kepahiang Meninggal, Polisi Sebut Efek Racun Rumput |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Sempat Dirawat, Tersangka Pembunuhan Istri Perkara Rokok di Kepahiang Meninggal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/DPPKBP3A-Kabupaten-Kepahiang-ungkap-kondisi-anak-korban-kerap-termenung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.