Berita Kepahiang

Kisah Veteran di Kepahiang, Ziarah ke Makam Pahlawan Letkol Santoso, Ingat Peristiwa Timor Timur

Veteran di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu ikut menghadiri acara Upacara Hari Pahlawan dan Ziarah ke Makam Letkol Santoso, Jumat (10/11/2023).

Panji Destama/TribunBengkulu.com
Veteran Ibnu Hajar yang hadir saat kegiatan upacara dan tabur bunga Hari Pahlawan di di Makam Pahlawan Letkol Santoso, Pasar Ujung Kepahiang, Jumat (10/11/2023). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Seorang veteran di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu ikut menghadiri acara Upacara Hari Pahlawan dan ziarah ke Makam Pahlawan Letkol Santoso, Jumat (10/11/2023). 

Veteran itu bernama Ibnu Hajar berusia 75 tahun, warga Desa Taba Mulan Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang. 

Ia menceritakan, saat menjalani operasi militer Seroja di Timor Timur atau yang sekarang dikenal dengan Timor Leste. 

"Waktu itu saya menjalankan operasi militer tahun 1975 di Timor Timur (Timor Leste, red)," ungkap Ibnu, usai berziarah ke Makam Pahlawan Letkol Santoso, Jumat (10/11/2023). 

Lanjut Ibnu, saat dalam operasi itu, dirinya tak bisa melupakan kejadian sahabatnya yang terpisah dari barisan pasukan. 

Waktu itu, ia bersama sahabatnya berada dalam rombongan pasukan, namun sahabatnya ini terpisah dari rombongan. 

"Kami sempat mencari sahabat kami ini, namun tak pernah bertemu, akhirnya kami bertemu dengan sahabat kami ini dengan keadaan tinggal kepala saja," tutur Ibnu. 

Ia menjelaskan ada tiga jenis veteran, yakni veteran pejuang dari tahun 1945-1949, kemudian veteran pembela yang dibagi menjadi 3 kategori. 

Yakni peristiwa di Irian Barat atau Operasi Trikora tahun 1961, peristiwa di Kalimantan tahun 1964 dan juga peristiwa di Timor Timur tahun 1975.

"Lalu ada yang terakhir namanya veteran perdamaian, TNI-Polri dan sipil-swasta yang dikirim ke luar negeri atas nama Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)," jelas Ibnu. 

Ibnu Hajar pensiun dengan pangkat terakhir Pembantu Letnan Satu (Peltu) sekarang menghabiskan waktunya di Desa Taba Mulan, Kecamatan Merigi.

Selama menjadi Veteran, ia mendapatkan Tunjang veteran (Tuvet) sebesar Rp 1,8 juta setiap bulan. 

"Alhamdulillah untuk kebutuhan sehari-hari selama ini tercukupi, dengan adanya tunjang yang diberikan oleh pemerintah," kata Ibnu. 

Ia juga berpesan kepada anak-anak muda khususnya di Kabupaten Kepahiang, untuk dapat mengenang jasa-jasa pahlawan dengan cara yang lain. 

Menurutnya banyak anak muda yang hidupnya rusak akibat narkoba, ia berharap generasi muda untuk tidak terjerat dengan narkoba. 

"Pokoknya bukan hanya sekedar jauhi narkoba, tapi jangan nian dekat dengan narkoba," ingat Ibnu. 

Baca juga: Caleg Gerindra untuk DPRD Kepahiang di Pemilu 2024, Keterwakilan Perempuan Setiap Dapil Terpenuhi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved