Konser Coldplay
Nasib Konser Coldplay Usai Novel Bamukmin Ancam Bakar dan Robohkan Panggung, Bakal Rusuh?
Nasib konser Coldplay usai Novel Bamukmin ancam bakar dan robohkan panggung jika tetap digelar di Gelora Bungkarno.
TRIBUNBENGKULU.COM - Nasib konser Coldplay usai Novel Bamukmin ancam bakar dan robohkan panggung jika tetap digelar di Gelora Bungkarno.
Seperti diketahui, konser Coldplay sangat dinanti-nanti fansnya untuk konser Indonesia.
Kendati demikian, massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) mengancam akan membakar dan merobohkan panggung, jika konser Coldplay tetap digelar di GBK pada 15 November 2023 mendatang.
Melansir dari Wartakotalive.com, ratusan demonstran Granati LGBT tersebut mendesak pemerintah agar membatalkan konser grup band asal Inggris tersebut, karena Coldplay identik dengan LGBT.
"Jangan sampai tuntutan kami diabaikan, nanti umat Islam akan marah, nanti rakyat akan marah," teriak seorang orator dari atas mobil komando.
"Kita siap bakar panggung Coldplay, kita siap robohkan jika konser Coldplay tetap digelar," sambungnya.
Namun, penolakan yang disampaikan karena adanya isu LGBT itu justru diabaikan Menko Polhukam, Mahfud MD.
Mahfud MD bahkan menantang seluruh pihak yang mencoba mengagalkan konser Coldplay dengan menerjunkan aparat, baik Kepolisian maupun TNI.
Baca juga: Berikut Komoditi yang Dilarang Gunakan Pupuk Subsidi, Dinas Pertanian Ingatkan Kios dan Poktan
Termasuk apabila PA 212 ikut campur dan mendesak untuk membatalkan konser Coldplay.
Terkait hal tersebut, Jubir Granati LGBT, Novel Bamukmin menduga adanya kepentingan politik dalam sikap Mahfud MD terkait kedatangan Coldplay serta isu LGBT.
Atas sikap Mahfud MF itu, Novel Bamukmin telah melaporkan Mahfud MD ke Mabes Polri.
"Nah itu kami laporkan ke Mabes Polri, karena ada indikasi kuat Menkopolhukam ini memprovokasi, dan diduga ada kepentingan politik kelompoknya untuk mendukung Coldplay ini," ujar Novel kepada wartawan pada Senin (13/11/2023).
Sikap Mahfud MD itu dinilai Novel Bamukmin sebagai tantangan perang kepada PA 212 dan rakyat.
Tak tinggal diam, Granati LGBT justru mengancam akan membakar dan merobohkan panggung, jika Band Coldplay tetap manggung di GBK pada 15 November 2023 mendatang.
Ancaman itu dilayangkan Granati LGBT, setelah prosedur yang mereka jalani, sejak enam bulan lalu tak ditanggapi Menkopolhukam.
"Paling bertanggungjawab saat ini adalah Menko Polhukam, karena kami sudah beberapa kali prosedur enggak ditanggapi malah menantang perang," ujar Novel kepada wartawan, Sabtu (11/11/2023).
"Tantangannya yaitu, 'jangan coba-coba PA 212 menghalangi konser Coldplay, Menkopolhukam akan siapkan aparat'," sambungnya.
Pernyataan Mahfud MD dinilai Novel Bamukmin telah mengadu domba pihaknya dengan aparat.
Oleh karena itu, dirinya meminta pemerintah, khususnya Mahfud MD tidak mengabaikan tuntutan mereka.
Sementara itu, Gertak yang viral di medsos itu ternyata dipantau Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Menurut politisi PPP ini, gertak apa pun percuma, pemerintah tak akan goyah, dan memastikan konser Coldplay berlangsung sesuai rencana.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata Sandiaga Uno, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian agar konser Coldplay ini dapat berjalan dengan aman dan nyaman.
"Kita berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, agar konser ini berjalan dengan nyaman, aman dan menyenangkan," ucap Sandi di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Menurut Sandiaga Uno, konser ini tidak dapat ditunda sebab sudah lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
"Semua keinginan untuk mengungkapkan pendapat telah terfasilitasi dan tentunya kita hormati," ujarnya.
"Tapi konser ini semua sudah sangat menunggu dan sudah masuk dalam kaidah koridor hukum kita, maka semua pihak kita ajak untuk menyukseskan konser Coldplay," ungkapnya.
Menurut Sandiga Uno, potensi ekonomi yang didapat dari konser Coldplay ini sangat besar.
"Prediksi kami 1.000-1.500 dolar per pax. Jadi kalau kita lihat ada total 80 atau 60 ribu yang kita targetkan untuk penonton, maka kita mungkin bisa melihat angka antara 70 sampai 75 juta dolar AS," ucapnya.
Sandiaga Uno sendiri sudah membeli tiket Coldplay untuk turut menonton, namun karena ada tugas negara dia masih berdiskusi dengan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo.
"Saya dan mbak wamen mengatur seandainya mbak Wamen yang hadir, maka beliau akan bertugas di sana. Maka saya akan ditugaskan untuk kegiatan yang lain," katanya.
Terhadap ancaman Novel Bamukmin yang mau bikin rusuh, menurut Sandiaga Uno semoga hal itu tak terjadi.
"Kita akan pastikan dulu, jangan nontonnya, tapi persiapan dan konsernya sendiri ini harus berlangsung dengan lancar," ucapnya.
"Karena ada beberapa konser dalam beberapa hari terakhir ini mengalami kendala," imbuhnya.
"Ini harus kita pastikan, jangan sampai Coldplay yang semua mata tertuju ke Indonesia, kita harus pastikan, konser ini akan berlangsung dengan mulus dan tentunya berdampak ke Indonesia dan ekonomi Indonesia," tandasnya.
Novel Ancam Kepung Bandara, GBK hingga Hotel
Novel menegaskan Massa Granati LGBT akan melakukan aksi skala besar, jika konser Coldplay tetap berjalan, tanpa adanya jaminan untuk meniadakan kampanye LGBT.
Dia mengaku pihaknya akan menggeruduk GBK, Bandara, hingga hotel tempat singgah para personil band Coldplay.
"Puncaknya tanggal 15 November kita akan melakukan aksi besar-besaran, kami langsung bergerak ke GBK. Bisa juga ada kemungkinan ke Bandara kalau ada informasi band Coldplay datang. Bisa juga kemungkinan kita kepung hotel," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan wartakotalive.com di Mabes Polri, pada Jumat (10/11/2023) siang, ratusan demonstran yang menggunakan pakaian muslim serba putih, tampak menyampaikan orasi di depan Gedung Museum Polri.
Beberapa di antara mereka, juga terlihat membuat barisan di depan mobil pengeras suara.
Di atas mobil pengeras suara pula, terpampang spanduk bertuliskan "Aksi 1011", "tolak dan batalkan konser Coldplay".
"Kami menilai Band Coldplay di dalamnya ada propaganda LGBT. Bahwa setiap konser Coldplay, mereka selalu membawa simbol-simbol LGBT," ucap salah satu orator di atas mobil pengeras suara.
“Selain itu, mengingat yang terjadi di Palestina banyak warga Palestina dibantai, di Indonesia yang mayoritas umat Islam, malah jingkrak-jingrak. Ngawur apa tidak. Manusia atau binatang,” sambungnya..
Atas hal tersebut, massa Granati LGBT mendesak Kapolri untuk mencabut izin penyelenggaran konser Coldplay di GBK.
“Saya minta kepada kapolri cabut izin Coldplay,” teriaknya.
Tiket Konser Ludes Terjual
Meski mendapat penolakan dari sejkumlah pihak, kedatangan Coldplay ke Jakarta disambut antusias masyarakat.
Bahkan, tiket laku terjual hanya dalam hitungan jam sejak penjualannya dibuka pada 17 Mei 2023 lalu.
Ketatnya war ticket pun memicu beragam masalah.
Satu di antaranya maraknya penipuan modus jasa titip (jastip) pembelian tiket konser Coldplay.
Banyak dari masyarakat melaporkan telah menjadi korban penipuan penjualan tiket konser tersebut.
Pihak Kepolisian pun segera bekerja cepat menangkap para pelaku penipuan.
Baca juga: Danu Tersangka Kasus Pembunuhan Subang Ditahan di Tempat Khusus, Keluarga Juga Dapat Perlindungan
Artikel ini trelah tayang di WartaKotaLive
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Nasib-Konser-Coldplay-Usai-Novel-Bamukmin-Ancam-Bakar-dan-Robohkan-Panggung-Bakal-Rusuh.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.