Luncurkan 20 Buku Cerita Anak Berbahasa Daerah, Kantor Bahasa Bengkulu Ungkap Hal Ini

Kantor Bahasa Bengkulu menerbitkan 20 produk buku produk cerita anak berbahasa daerah Indonesia.

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Yunike Karolina
Jiafni Rismawarni/TribunBengkulu.com
Kantor Bahasa Bengkulu menerbitkan 20 produk buku produk cerita anak berbahasa daerah Indonesia. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Kantor Bahasa Bengkulu menerbitkan 20 produk buku produk cerita anak berbahasa daerah Indonesia.

Kepala Kantor Bahasa Bengkulu, Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum mengungkapkan alasan dari diterbitkan produk cerita anak berbahasa daerah.

Salah satunya adalah menjadi bahan literasi, bahan baca anak. Sehingga hal tersebut bisa meningkatkan minat baca anak, khususnya anak-anak di Provinsi Bengkulu

"Kalau di 2023 ada 20 produk penerjemah dari bahasa daerah ke Bahasa Indonesia. Jadi ada beberapa bahasa dengan serangkaian dialek. Ini cerita anak, fokus kami adalah cerita-cerita atau referensi untuk anak, karena saat ini belum ada cerita anak apalagi versi terjemahan di Provinsi Bengkulu," kata Dwi Laily, Senin (27/11/2013). 

Ia mengatakan jumlah buku anak yang akan diluncurkan ini, lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Pada 2022 lalu, ada 4 buku produk buku terjemahan bahasa daerah Indonesia. Ini merupakan salah satu upaya pelestarian yang dilakukan oleh kantor bahasa, agar bahasa-bahasa di Bengkulu tetap lestari. 

"Jadi kami memastikan bahwa produk dari kantor bahasa ini merupakan produk satu-satunya cerita anak versi bahasa daerah kedalam bahasa Indonesia. Jadi tidak hanya satu, tapi sudah ada 24 dengan tahun sebelumnya. Dan tahun berikutnya nanti akan ada 65 cerita anak," beber Dwi. 

Atas peluncuran buku cerita anak berbahasa daerah ini, pun diapresiasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu. Hal ini disampaikan oleh Asisten III Setda Provinsi Bengkulu, Nandar Munadi. 

"Ini luar biasa ya dimana, melalui dukungan dari Kantor Bahasa Bengkulu bisa menerbitkan beberapa produk terjemahan berubah cerita yang berbahasa,maupun berdialek daerah dan tentu ini mengangkat budaya lokal. Baik bahasa daerah maupun cerita rakyat," jelas Nandar. 

Dengan adanya buku cerita anak berbahasa daerah ini, pihaknya berharap dapat menjadi stimulasi bagi peningkatan minat baca di Provinsi Bengkulu.

Apalagi saat ini diketahui, minat baca di Provinsi Bengkulu memang kecil. 

"Diharapkan minat baca dari anak-anak akan lebih meningkat, dan mendorong para penerjemah, penulis, untuk terus berkreatifitas mengangkat nilai-nilai budaya lokal yang ada di Provinsi Bengkulu. Kami atas nama Pemprov Bengkulu sangat mengapresiasi kegiatan ini. Serta hasil karya ini," ujar Nandar. 

Baca juga: Benarkah Istilah atau Bahasa Asing Masih Sering Digunakan di Bengkulu? Ini Penjelasan Kantor Bahasa

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved