Berita Rejang lebong

Penampakan Mirip Jejak Harimau di Kebun Warga Rejang Lebong, BKSDA Bengkulu Terjunkan Tim

Penampakan mirip jejak harimau di perkebunan Desa Sambirejo Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
HO TribunBengkulu.com
Penampakan jejak satwa liar yang diduga harimau di kawasan perkebunan Desa Sambirejo Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, Kamis (11/1/2024) pagi. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi 

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Penampakan mirip jejak harimau di perkebunan Desa Sambirejo Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.

Jejak harimau itu pertama kali ditemukan oleh Yatno (35) warga Dusun IV Desa Sambirejo Kecamatan Selupu Rejang pada Kamis (11/1/2024) pagi.

Mendapati informasi itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah I Bengkulu langsung menerjunkan tim untuk menindaklanjutinya.

"Kita sudah dapat informasinya, tapi kita belum bisa memastikan itu jejak binatang buas jenis apa," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari.

Said Jauhari mengungkapkan pihaknya langsung menerjunkan tim ke lokasi tempat temuan jejak diduga harimau.

Menurutnya, lokasi itu memang wilayah penyangga Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Kaba. Namun sejauh ini belum pernah ditemukan adanya harimau belang atau harimau sumatera. Dari jejak tersebut, bisa kemungkinan bahwa binatang buasnya adalah macan dahan.

"Ada kemungkinan macan dahan, karena berbatasan langsung dengan TWA Bukit Kaba, kalau harimau belang tidak pernah terlihat di sana," lanjut Said.

Di lokasi TWA Bukit Kaba memang masih ditemukan macan dahan. Namun untuk populasinya sudah tidak banyak lagi dan termasuk hewan langka.

Adapun kalau untuk macan dahan itu memang kerap terlihat di kamera pengawas yang dipasang oleh pihaknya.

Sedangkan untuk harimau Sumatera atau harimau belang, sudah sangat lama tidak pernah ditemukan lagi.

"Dulu sempat ditemukan harimau belang tapi jauh, bukan di lokasi itu, itu juga tahunnya sudah lama sekali," jelas Said.

Untuk itu, pihaknya bakal melihat tingkat gangguan yang terjadi akibat penampakan binatang buas tersebut.

Jika gangguannya sudah masuk tensi tinggi, maka akan dilakukan upaya pengusiran. Tujuannya agar satwa liar tersebut tidak masuk ke areal pemukiman masyarakat.

"Tapi terkadang satwa liar itu hanya melintas saja, Makanya akan kita cek terlebih dahulu," ujar Said.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved