Bocah di Bogor Disiksa Ayah Kandung

Kondisi Terkini Bocah Perempuan di Bogor yang Disikas-Dipaksa Ngamen Ayah Kandung dan Ibu Tirinya

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara menjelaskan, semenjak viral dengan tubuh penuh luka lebam kemerahan bekas pukulan.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase N Bocah Perempuan yang Disiksa Ayah Kandung (Kiri) dan Ilustrasi Penangkapan (Kanan). Kondisi Terkini Bocah Perempuan di Bogor yang Disikas-Dipaksa Ngamen Ayah Kandung dan Ibu Tirinya 

Adapun dari kasus kekerasan ini, polisi telah mengantongi tiga alat bukti.

“Alat bukti dari keterangan para saksi, hasil visum, alat yang digunakan untuk memukul,” terang Teguh.

Kesaksian Tetangga

Kesaksian tetangga N bocah perempuan 7 tahun di Bogor yang disiksa ayah kandungnya, ngamen diawasi ibu tirinya.

Darmi tetangga korban N (7) di Desa Cogreg RT 2/2, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, memberikan kesaksian mengenai penderitaan N yang disiksa oleh ayah kandungnya.

"Dipukulin pake hanger yang luarnya kabel, itu pada memar semua sebadan-badan," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Minggu (4/2/2024).

Menurut Darmi, pelaku bukan hanya sekali menganiaya putri kandungnya.

Sebelumnya, N pernah mengalami pukulan hingga mengakibatkan luka berat di mulut dan pipinya.

"Pernah dipukuli juga sama bapaknya sebelum-sebelumnya kayak samping mulutnya robek, pipinya pada baret dipukul pakai pancing," ungkapnya.

Selain itu, N juga sering dipaksa untuk mengamen hingga tengah malam.

"Jadi anak itu kayak ATM dia disuruh ngamen mana sampai jam 1 malam, makanya sekolahnya juga terhambat. Ngamennya daerah Ciseeng, parung. Ngamennya sama ibunya, ibu tiri cuman dia mah mantau," paparnya.

N melakukan kegiatan mengamen tidak sendirian, melainkan diawasi oleh ibu tirinya serta anak-anak dari ibu tirinya.

"Anaknya ada 2, umur 2 tahun setengah satu laginya orok. Nah ngamen itu semuanya dibawa cuman kan kalau N mah anak tiri," tambahnya.

Darmi menyatakan bahwa N mengalami kekerasan karena hasil mengamen yang tidak sesuai dengan harapan orang tuanya.

"Padahal anaknya baik banget, alim, digebukinnya mah karena setorannya kurang katanya mah," kata Darmi.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved