Berita Rejang lebong

Hujan Deras, Dapur Rumah Warga Talang Benih Rejang Lebong Ambles

Kejadian rumah ambles menimpa Sulaiman warga Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu pada Sabtu (10/2/2024).

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
HO TribunBengkulu.com
Kondisi rumah warga Kelurahan Talang Benih yang ambles akibat hujan deras pada Sabtu (10/2/2024) malam. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi 

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Hujan dengan intensitas tinggi telah melanda wilayah Rejang Lebong sejak sebulan terakhir.

Akibat hujan deras itu, bagian belakang rumah atau dapur milik warga ambles akibat longsor.

Kejadian rumah ambles menimpa Sulaiman warga Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu pada Sabtu (10/2/2024) malam.

Korban yang rumahnya rusak akibat bencana alam ini mengalami kerugian hingga ratusan juta.

Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong Drs Shalahuddin, M.Si menerangkan, bencana itu bermula setelah adanya hujan deras yang melanda wilayah Rejang Lebong sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 20.30 WIB.

Hujan tersebut menyebabkan arus Sungai Musi menjadi naik. Akibat naiknya arus sungai itu menyebabkan longsor pada bagian belakang rumah Sulaiman alias Mbah Gayot.

Kondisi rumah korban memang berada di sekitar kawasan sungai.

"Benar, warga Talang Benih, bagian dapurnya longsor atau amblas," kata Shalahuddin.

Pihaknya telah mendatangi lokasi kejadian peninjauan. Akibat kejadian itu, korban ditafsir mengalami kerugian sekitar Rp 100 juta.

Untuk sementara, kondisi di lapangan dinyatakan aman. Meskipun begitu pihaknya menghimbau kepada korban dan keluarganya untuk mengungsi kerumah saudaranya terlebih dahulu.

Ini dikarenakan kondisi dapur atau bagian belakang rumahnya sangat memperhatikan.

"Untuk sementara kita menghimbau korban mengungsi, takutnya ada amblas susulan," lanjut Shalahuddin.

BPBD Rejang Lebong mengingatkan di tengah cuaca ekstrem seperti ini diharapkan masyarakat untuk selalu waspada.

Dikarenakan bencana alam tidak bisa diduga ataupun diramal. Jika bertempat tinggal di kawasan yang rawan bencana, harus lebih berhati-hati.

"Waspada bencana alam bisa terjadi kapan saja," ujar Shalahuddin.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved