Lebaran 2024

Pengunjung Keluhkan Tarif Masuk Danau Mas Harun Bastari Curup saat Libur Lebaran, Tak Sesuai Karcis

Viral, dugaan pungutan liar (pungli) di Danau Mas Harun Bastari Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
M Rizki Wahyudi/TribunBengkulu.com
Wisata Danau Mas Harun Bastari yang ada di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Pengunjung keluhkan tarif masuk tak sesuai karcis. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi 

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Viral, dugaan pungutan liar (pungli) di Danau Mas Harun Bastari Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.

Dugaan pungli itu mencuat setelah banyaknya pengunjung yang mempostingnya di media sosial facebook.

Dalam keluhannya, pengunjung dimintai tarif oleh pihak pengelola yang nominalnya tidak sesuai dengan angka yang tertera di karcis.

Berdasarkan unggahan masyarakat itu, nominal tarif yang tertera di karcis sebesar Rp 5 ribu.

Hanya saja faktanya, mereka dimintai hingga kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per orangnya. Termasuk tarif parkirnya juga meningkat dibanding hari biasanya.

Dalam unggahan yang dibagikan akun facebook Ruslina Yusuf di grup facebook warga Rejang Lebong, dia mengeluhkan terkait dugaan pungli itu.

"Nian ini, tolong buat kepala kota Bupati Rejang Lebong ditindaklanjuti masalah karcis masuk wisata Danau Mas Harum Bastari. Karcis masuk 5000 sampai di dalam kami dipaksa bayar 15.000 satu motor," cuit akun tersebut.

Selain itu, berbagai postingan terkait dugaan pungli banyak bermunculan. Hal itu dikeluhkan oleh masyarakat yang merasa dirugikan karena tarifnya tak sesuai ketentuan.

"Nian asli kami kemaren 4 orang bayar nya Rp 60 ribu dia bilang satu motor 10 ribu, dia bilang sekalian uang parkir tapi pas di parkiran masih bayar juga," sambung netizen lainnya, Novi Ardiansyah.

Kebanyakan masyarakat ditarik tarif yang berbeda-beda. Mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 30 ribu.

Sementara itu Kasi Humas Polres Rejang Lebong AKP Sinar Simanjuntak mengatakan belum ada laporan terkait dugaan pungli yang terjadi di objek wisata saat libur lebaran Idul Fitri 1445 H ini.

Meskipun demikian, pihaknya akan mendalami informasi itu. Yakni dengan cara mencari tahu kebenaran informasi dugaan pungli yang beredar. Pihaknya belum mau berkomentar banyak saat ini.

"Untuk dugaan pungli itu akan didalami dahulu kebenarannya, hingga saat ini belum ada laporan yang masuk terkait hal itu," beber Sinar.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved