Banjir Bandang di Lebong

Sosok Kopda Azwar, Prajurit TNI yang Gendong Nenek Korban Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Sosok prajurit TNI gendong lansia yang terjebak banjir bandang akibat Sungai Ketahun meluap di Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
tangkapan layar video
Banjir bandang di Desa Talang Leak Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu merendam rumah warga. Terlihat sosok prajurit TNI menggendong nenek korban banjir untuk dievakuasi ke lokasi yang aman. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M Rizki Wahyudi

TRIBUBENGKULU.COM, LEBONG - Sosok prajurit TNI gendong lansia yang terjebak banjir bandang akibat Sungai Ketahun meluap di Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu, Selasa (16/4/2024).

Ternyata adalah Kopda Azwar Effendi. Ia merupakan prajurit TNI yang bertugas di Satuan Kodim 0409/Rejang Lebong.

Kopda Azwar Efendi juga pernah bertugas di Papua dan Kalimantan. Menjadi tentara merupakan cita-cita Kopda Azwar sejak kecil.

Pria kelahiran 10 Maret 1989 ini ditunjuk sebagai Babinsa Desa Talang Leak Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu.

Desa Talang Leak salah satu desa yang terdampak banjir bandang dari luapan air Sungai Ketahun.

Banjir merendam jalan dan ribuan rumah warga Kabupaten Lebong pada Selasa (16/4/2024) pagi.

Banjir akibat luapan sungai Ketahun ini memiliki arus deras sehingga berbahaya untuk masyarakat dan harus dievakuasi.

Bahkan ada rumah hingga sepeda motor yang hanyut terbawa arus banjir.

Dalam proses evakuasi, Kodim 0409/Rejang Lebong menurunkan personelnya untuk membantu masyarakat.

Selama proses evakuasi itu, terlihat Babinsa dari Kodim 0409/Rejang Lebong menggendong sejumlah lansia untuk melintasi arus banjir.

Arus banjirnya sendiri telah mencapai sepinggang orang dewasa. Seperti yang terjadi di Desa Talang Leak Kecamatan Bingin Kuning.

Kopda Azwar Effendi menjelaskan, proses evakuasi itu dilakukan untuk membantu masyarakat dalam menghindari banjir bandang yang terjadi.

Karena pada saat itu, ketinggian air terus meningkat ditambah arusnya kuat maka berbahaya.

Ia mengungkapkan memang ada beberapa orang yang dievakuasi dengan cara digendong. Hal itu dilakukan karena masyarakat tersebut sudah lanjut usia dan tidak bisa berjalan dengan baik.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved