Remaja Putri Bunuh Ayah Kandung
Skenario Maut 2 Remaja Putri Bunuh Ayah Kandung di Jaktim, Tusuk Ayahnya 2 Kali-Gondol Harta Korban
Setelahnya, kakak PA atau KS menusuk S menggunakan pisau dapur sebanyak dua kali hingga sang ayah tak bernyawa.
TRIBUNBENGKULU.COM - Terungkap peran masing-masing peran 2 remaja putri bunuh ayah kandung di Jakarta Timur.
]Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi menerangkan, PA (16) putri kedua korban diduga berperan melumpuhkan S saat hari pembunuhan.
Dia memukul sang ayah menggunakan benda tumpul berupa papan cuci.
“Anak PA berperan memukul kepala korban atau bapaknya sendiri menggunakan papan cucian,” tutur Ade Ary.
PA mengaku memukul kepala korban sebanyak dua kali dari arah belakang.
Setelahnya, kakak PA atau KS menusuk S menggunakan pisau dapur sebanyak dua kali hingga sang ayah tak bernyawa.
“Anak PA memukul kepala korban dua kali dengan kayu papan cucian, kemudian anak KS diduga menusuk korban atau bapaknya dua kali dengan pisau dapur,” ucap Ade Ary.
Ikut Jadi Tersangka
Fakta baru kasus pembunuhan pedagang perabot berinisial S (55) di Duren Sawit, Jakarta Timur oleh putri kandungnya sendiri.
Setelah putri pertama korban berinisial KS (17) ditetapkan sebagai tersangka, putri kedua berinisial PA (16) menjadi tersangka baru kasus pembunuhan ayahnya.
Namun, oleh karena KS dan PA masih di bawah umur, keduanya menyandang status anak yang berhadapan dengan hukum.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi mengatakan, penetapan tersangka PA dilakukan setelah penyidik menemukan bukti kuat terkait perannya dalam kasus ini.
“Setelah dilakukan pendalaman dan pemeriksaan oleh penyidik, ditemukan bukti bahwa anak PA terlibat dalam kasus ini (pembunuhan S),” kata dia kepada wartawan, Selasa (2/7/2024).
Sosok KS
Sosok KS (17) remaja putri yang menusuk ayah kandungnya Syahfrin hingga tewas di Kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
KS (17) remaja putri bunuh ayah kandung di Jakarta Timur, berambut pirang saat digiring polisi.
Dari foto yang diterima, pelaku yang menggunakan baju hitam itu terlihat tengah di bawa ke gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk dengan ditemani seorang polisi wanita (polwan).
Menurut penuturan warga, KS telah putus sekolah sejak SMP (sekolah Menengah Pertama).
Selama ini, KS tinggal bersama ayah Syahfrin dan adiknya perempuannya P (16) yang juga sama-sama sudah putus sekolah.
Pelaku KS sehari-harinya diketahui warga jadi anak Punk dan mengamen di kawasan Depok.
Kini, pelaku yang merupakan seorang wanita ini masih dilakukan pemeriksaan secara intensif.
Dari hasil penyelidikan sementara, adapun motif sementara diduga pelaku sakit hati karena dimarahi oleh korban setelah ketahuan mencuri uang.
Sempat Dituduh Curi ATM dan Tabungan
S, pedagang perabot yang dibunuh di Duren Sawit, Jakarta Timur, sempat menuduh anaknya, KS (17), mencuri kartu ATM dan buku tabungan milik mendiang.
Seorang warga bernama Roso (52) mengatakan, tuduhan tersebut yang menjadi alasan KS menghabisi nyawa S di dalam tokonya, Jalan Masjid Baitul Lathif, RT 01/RW 03, Pondok Bambu, Duren Sawit.
“Katanya dituduh sama bapak S itu, ambil uang. Bapak itu kehilangan kartu ATM sama buku tabungan,” ujar Roso saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (24/6/2024).
Kendati demikian, Roso tidak mengetahui berapa uang S yang dicuri KS. Mayat S ditemukan di dalam tokonya pada Sabtu (22/6/2024) sekitar pukul 00.30 WIB.
Mulanya, salah satu karyawan S datang ke toko untuk mengambil barang.
Namun, dia bingung saat melihat toko perabot S tutup.
“Itu toko sudah tiga hari tutup. Kan ada anak buahnya nih, Imam, dia menyambi jualan tisu. Nah, barangnya dia ini di dalam (toko). 'Kok digembok?',” kata Roso.
Mengetahui toko ditutup, karyawan S langsung menggergaji gembok tersebut.
S bergegas membuka rolling door dan memasuki toko.
Pada saat itu, keadaan di dalam toko sangat gelap, tatapi kipas angin menyala.
“Nah, dia kesangkut kakinya tuh (tersandung) sama badan almarhum itu. Pas menyalakan lampu, itu ditutup seprai. Pas dibuka, sudah enggak ada (tewas),” ujar Roso.
Motif Remaja Putri Tusuk Ayah Kandung
Motif remaja putri tusuk ayah kandung hingga tewas di Jakarta Timur, kesal dimarahi usai kepergok curi uang toko ayahnya
Diketahui, seorang pedagang perabot berinisial Syahfrin ditemukan tewas dengan luka tusukan benda tajam di dalam tokonya yang berada di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (22/6/2024) dini hari.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Ya benar ditemukan korban laki-laki, inisial S," kata Nicolas saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (23/6/2024).
Menurut Nicolas, saat ini pelaku penusukan yang berjumlah dua orang sudah ditangkap pihak kepolisian.
"Pelaku dua orang perempuan, yakni K (17) dan P (16)," kata Nicolas.
Penangkapan kedua pelaku dilakukan kurang dari 24 jam oleh gabungan tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama, tim Opsnal Polres Jaktim dan tim Opsnal Polsek Duren Sawit, di hari yang sama dengan kejadian penusukan pada pukul 19.30 WIB.
Selanjutnya, pelaku K dan P diamankan oleh tim gabungan di Mapolda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Tak hanya tusuk ayahnya hingga tewas, 2 Remaja Putri di duren sawit Juga gondol barang berharga.
Gondol Barang Berharga
Remaja putri di Duren Sawit Jakarta Timur tega menusuk ayah kandungnya, Syafrin hingga tewas juga gondol barang berharga milik korban.
Usai membunuh ayah kandungnya, mereka berdua rupanya juga menggasak barang-barang berharga milik korban, mulai dari sepeda motor hingga dompet beserta isinya.
Korban berinsial S diketahui sudah tidak menampakan batang hidungnya sejak, Kamis (21/6/2024).
Jasadnya baru ditemukan berada di dalam kios yang disewanya selama dua ke belakan setelah sejumlah pedagang membuka paksa pintu rolling door kiosnya, Jumat (21/6/2024) malam.
Korban yang berprofesi sebagai pedagang prabotan ditemukan tak bernyawa dalam posisi terlentang di atas tempat tidur dan ditutup sehelai selimut.
Belakangan diketahui korban dibunuh dua putrinya yang masih remaja.
Pelaku bernisial K (17) dan P (16) diamankan polisi tak lama setelah jasad korban ditemukan.
Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno mengatakan mengatakan sesuai hasil introgasi sementara, keduanya mengaku sebagai anak kandung korban.
Peristiwa pembunuhan bermula saat kakak beradik tersebut tepergok mencuri uang ayahnya.
S pun lantas memarahi keduanya.
Tanpa disangka, K menusuk pinggang ayahnya dengan menggunakan pisau hingga tewas.
"Pelaku K mengakui telah menusuk korban S menggunakan pisau sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia," ucap Sutikno, Minggu (23/6/2024).
Terpisah, Kepala Polres Jakarta Timur Kombes Nicholas Ary Lilipaly kakak beradik tersebut berhasil ditangkap di rumahnya,tak jauh dari lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kata Nicolas, kakak beradik tersebut tega menghabisi nyawa korban karena sakit hati dimarahi.
"Mereka sakit hati karena dimarahin ayahnya karena mereka mencuri uang ayahnya," ucap Nicholas.
Saat ini kasus tersebut ditangani Polda Metro Jaya dan kedua pelaku pun diamankan di Polda Metro Jaya.
Ketua RW 03 Pondok Bambu, Komarudin mengatakan saat ditemukan ada dua luka tusuk di tubuh korban.
"Tangannya ada luka sobek. Di pinggang ada dua bolong (luka tusuk). Terlihat pas jasad korban diangkat sama polisi, banyak bercak darah," kata Komarudin di Jakarta Timur, Minggu (23/6/2024).
Menurut Komarudin, S baru dua bulan terakhir menyewa kios di Kawasan Kanal Bajir Timur (KBT), Duren Sawit.
Secara data kependudukan korban merupakan warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
S diketahui memiliki dua anak perempuan yakni berusia 15 dan 17 tahun.
Keduanya beberapa kali terlihat warga sempat bermalam di kios tersebut bersama korban.
Namun, pada Jumat (21/6/2024) sekira pukul 23.00 WIB ketika jasad S ditemukan, kedua anak korban tidak berada di lokasi.
"Almarhum ini sebenarnya tinggal sama dua orang anak perempuannya, tapi saat kejadian mereka tidak ada lokasi, enggak tahu di mana," ujarnya.
"Almarhum ini sebenarnya tinggal sama dua orang anak perempuannya, usia 15 tahun dan 17 tahun. Tapi saat kejadian mereka tidak ada lokasi, enggak tahu di mana," ujarnya.
Komarudin pun mengatakan saat jasad ditemukan sejumlah barang berharga korban raib.
"Keterangan teman-teman pedagang dan karyawan korban di situ (kios) ada motor, motornya sudah tidak ada. ATM, dompet, handphone tidak ditemukan," kata Komarudin.
Nasib tragis Syafrin
Nasib tragis Syafrin (55) seorang pedagang perabot di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur yang tewas ditusuk dua putrinya sendiri.
Syafrin alias S ditemukan tewas di ruko yang disewanya, pelakunya ternyata dua anak remaja perempuannya sendiri.
Ia dibunuh oleh remaja kakak beradik yang merupakan anak kandung S.
Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno mengatakan, kejadian bermula saat pelaku K (17) dan P (16) mencuri uang milik sang ayah S.
Kemudian, S yang memergoki dua anaknya sedang mencuri itu langsung memarahi mereka.
Karena merasa sakit hati dimarahi, kedua pelaku lantas menusuk sang ayah kandung yang menyebabkan korban tewas di tempat.
"Pelaku K mengakui telah menusuk korban S (bapak kandung) menggunakan pisau sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia," ungkap Sutikno.
Artikel Ini Telah tayang di Kompas.com
Remaja Putri Bunuh Ayah Kandung
Remaja Putri Bunuh Ayah Kandung di Jaktim
Putri Kandung Tusuk Ayah di Jaktim
Jakarta Timur
berita viral
viral
| Fakta Baru Remaja Putri Bunuh Ayah Kandung di Jaktim, Putri Kedua Ikut Jadi Tersangka |
|
|---|
| Siasat Licik KS Remaja Putri Bunuh Ayah Kandung di Jaktim, Cuci Pisau Demi Hilangkan Jejak |
|
|---|
| Alasan KS Remaja Putri Menghabisi Nyawa Ayah Kandung, Tak Terima Dituduh Curi ATM & Buku Tabungan |
|
|---|
| SOSOK KS Remaja Putri Bunuh Ayah Kandung di Jaktim, Sudah Putus Sekolah Sejak SMP |
|
|---|
| Remaja Putri Bunuh Ayah Kandung di Jaktim, Sempat Dituduh Curi ATM dan Buku Tabungan Korban |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Tempat-kejadian-perkara-TKP-pembunuhan-pedagang-perabot-berinisial-S-asae.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.