Penculikan Anak di Kota Bengkulu

PENGAKUAN Penculik Anak Perempuan 7 Tahun di Bengkulu, Bawa Korban ke Taman Pantai Berkas

Ketua RT setempat Walmi mengatakan, berdasarkan pengakuan pelaku kepada warga, korban sempat dibawa ke taman di Pantai Berkas.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Pelaku (kiri) dan Korban (Kanan). PENGAKUAN Penculik Anak Perempuan 7 Tahun di Bengkulu, Korban Sempat Dibawa ke Taman Pantai Berkas 

Bahkan dalam rekaman vide yang beredar, tampang pria pelaku penculikan anak tersebut babak belur dihajar warga.

Bibi korban, Heti membenarkan, sang keponakan menjadi korban penculikan, oleh pelaku yang diduga pedofil.

Kejadian ini, kata Heti, bermula sekitar pukul 19.30 WIB, saat korban tengah duduk-duduk dan bermain di sekitaran rumahnya di kawasan Tengah Padang, Kota Bengkulu.

Kemudian, datanglah pelaku yang menghampiri korban, dan membujuk korban ikut dengannya. Pelaku juga mengaku sebagai teman orang tua korban, dan berjanji membelikan es krim di Festival Tabut.

"Ponakan kami ini masih kecil, tentu percaya saja. Akhirnya dibawa oleh pelaku, dengan digendong. Pelaku menggendong sempat terekam CCTV," kata Heti kepada TribunBengkulu.com, Minggu (14/7/2024).

Keluarga korban awalnya tak menyadari jika korban telah diculik pelaku. Namun, setelah beberapa waktu, korban tak kunjung pulang, sehingga keluarga khawatir dan melakukan pencarian.

Keluarga korban melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian pada Sabtu malam, dengan dugaan penculikan anak.

Saat ini, korban telah ditemukan, yang diantarkan oleh pelaku ke depan rumah korban pukul 04.00 WIB, Minggu dini hari (14/7/2024). Pelaku sendiri akhirnya tertangkap warga, dan telah diserahkan ke pihak kepolisian.

"Sekarang kami pihak keluarga masih melakukan perawatan ke ponakan kami ini. Kami khawatir dia trauma," ungkap Heti.

Korban Alami Trauma

Anak usia 7 tahun yang sempat jadi korban penculikan di Kota Bengkulu, pada Sabtu (13/7/2024) saat ini mengalami trauma.

Korban menjalani visum di RS Bhayangkara Bengkulu tak lama setelah dikembalikan pelaku dengan diletakan di depan rumah korban.

Ketua RT setempat Walmi Kuntesa menerangkan, korban dibawa visum oleh keluarga, pada Minggu (14/7/2024) pagi tadi.

Dari hasil visum, tidak ditemukan luka atau bekas pemaksaan di bagian vital korban.

"Kita bersyukur, korban tidak mengalami luka-luka, dan tidak ada bekas rudapaksa, berdasarkan hasil visum itu," kata Walmi kepada TribunBengkulu.com.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved