Kasus Gagal Ginjal Anak di Bengkulu hingga Terpaksa Cuci Darah, 3 Pasien Dirujuk ke Palembang
Anak yang mengalami gagal ginjal hingga harus menjalani cuci darah atau hemodialisis ternyata tidak hanya terjadi di Jakarta.
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Fenomena anak yang mengalami gagal ginjal hingga harus menjalani cuci darah atau hemodialisis ternyata tidak hanya terjadi di Jakarta.
Di Bengkulu sendiri, terdapat beberapa kasus anak yang harus menjalani hemodialisis.
Kamis (25/7/2024), TribunBengkulu.com menelusuri unit hemodialisis yang ada di RSHD Kota Bengkulu. Di RSHD ini, mereka memiliki 23 unit mesin hemodialisis, yang tampak digunakan seluruhnya.
Pasien tampak berbaring selama kurang lebih 4,5 jam, sementara mesin hemodialisis bekerja membersihkan darah mereka.
Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan RSHD Kota Bengkulu, dr. Meidi Fazirin, M.M., MARS mengatakan hingga saat ini, mereka belum pernah menangani kasus anak di bawah usia 17 tahun yang harus menjalani hemodialisis atau cuci darah.
Namun, pasien-pasien berusia muda, seperti 18 tahun dan 24 tahun, kini ada yang harus rutin menjalani hemodialisis di RS ini.
"Ini usia yang cukup muda untuk menjalani hemodialisis," kata dr. Meidi.
Dari RSHD Kota Bengkulu, TribunBengkulu.com kemudian mencoba menelusuri unit hemodialisis di RSUD Dr. M. Yunus (RSMY) Bengkulu.
Direktur RSMY Bengkulu, dr. Ari Mukti Wibowo mengizinkan untuk masuk ke ruangan hemodialisis, dengan catatan saat mewawancari pasien harus seizin dokter.
Di unit hemodialisis RSMY Bengkulu, diketahui sempat ada 3 pasien anak yang datang. Namun, karena keterbatasan dokter konsultan anak, 3 pasien ini kemudian harus dirujuk ke RS yang ada di Palembang.
Salah satu perawat, Rosi mengatakan unit hemodialisis RSMY ini masih memiliki pasien lain dengan umur cukup muda, yakni 18 tahun. Hanya saja, hari ini bukan jadwal pasien tersebut untuk menjalani hemodialisis.
"Tapi memang ada beberapa anak yang sempat masuk, dan kini rujuk ke Palembang," ungkap Rosi.
Baca juga: 4.800 Murid TK Ikuti Karnaval Peringatan Hari Anak Nasional 2024 di Kota Bengkulu
| Momen Mahasiswi UNIB Terima Amplop dari Menteri Wihaji saat Kuliah Umum |
|
|---|
| Fenomena Childfree Meningkat Capai 71 Ribu Perempuan Termasuk di Bengkulu, Ini Respon Menteri Wihaji |
|
|---|
| Kuliah Umum di UNIB, Menteri Wihaji Soroti Fenomena Mahasiswa Kesepian-Alami Kesehatan Mental |
|
|---|
| Pemkab Bengkulu Selatan Desak Pemprov Bayar DBH Capai Rp10 Miliar |
|
|---|
| Dokumen Penting dari KBRI Tokyo Diterima Disnakertrans Soal Jenazah PMI Asal Seluma |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/RSUD-M-Yunus-RSMY-Bengkulu.jpg)