Operasi Patuh Nala 2024 di Lebong, Angka Pelanggaran Lalu Lintas Meningkat hingga 370 Persen

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi 

TRIBUNBENGKULU.COM, LEBONG - Angka pelanggaran lalu lintas selama Operasi Patuh Nala 2024 di Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Mulai dari kelengkapan surat menyurat hingga kendaraan yang tidak sesuai spesifikasi dan menggunakan knalpot brong.

Waka Polres Lebong Kompol Muliyadi MR mengatakan, pelaksanaan operasi Operasi Patuh Nala 2024 berjalan cukup baik.

Kejadian menonjol selama pelaksanaan Operasi Patuh Nala 2024 yakni dua kasus kecelakaan lalu lintas. Di mana akibat laka itu satu orang luka berat dan empat orang luka ringan.

Sedangkan untuk angka pelanggaran lalu lintas pada Operasi Patuh Nala 2024 terjadi peningkatan dibanding tahun 2023. Peningkatan tersebut cukup tinggi yakni mencapai sekitar 370 persen.

"Operasi Patuh Nala 2024 Polres Lebong telah usai dilaksanakan, angka pelanggaran meningkat 370 persen," kata waka polres.

Kasat Lantas Polres Lebong Iptu Arief Abdullah menerangkan hasil Operasi Patuh Nala 2024 memang terjadi peningkatan. Untuk Etle pada tahun 2024 ini sebanyak 264 pelanggaran sedangkan pada tahun 2023 lalu hanya 57 pelanggaran.

Kemudian untuk tilang manual juga meningkat, rinciannya pada tahun 2023 lalu hanya ada 28 pelanggaran sedangkan untuk tahun 2024 terdapat 122 pelanggaran.

Serta untuk teguran sangat banyak yang pada tahun 2024 ini terdapat 1.145 teguran sedangkan di tahun 2023 hanya 164 teguran.

"Dari hasil Operasi Patuh Nala 2024 ini memang pelanggaran lalu lintas terjadi peningkatan, baik Etle, tilang manual hingga teguran," jelas kasat.

PS Kasubsi PIDM Humas Aipda Syaiful Anwar mengatakan, juga dihadirkan 85 kendaraan hasil Operasi Patuh Nala 2024. Selain itu juga melaksanakan pemusnahan beberapa barang bukti berupa 9 knalpot yang tidak sesuai spesifikasi teknis atau brong.

Dalam Operasi Patuh Nala 2024 ini Polres Lebong berhasil melebihi target operasi dengan persentase 370 persen.

"Untuk kendaraan yang diamankan ada 85, itu ada 9 knalpot yang kita musnahkan," jelas Syaiful.

Baca juga: Harga Terbaru Baju Batik Kaganga Khas Suku Rejang di Rejang Lebong Bengkulu