Anak Bos Toko Roti Aniaya Karyawan
Sisi Gelap Pemilik Toko Roti Lindayes Tempat Dwi Ayu Bekerja, Gaji Para Karyawan Nunggak 3 Bulan
Sisi gelap pemilik toko roti Lindayes tempat Dwi Ayu korban penganiayaan bekerja, gaji para karyawan rupanya nunggak 3 bulan.
TRIBUNBENGKULU.COM - Sisi gelap pemilik toko roti Lindayes tempat Dwi Ayu korban penganiayaan bekerja, gaji para karyawan rupanya nunggak 3 bulan.
Hal tersebut diungkap oleh Kuasa Hukum Dwi Ayu, Jaenudin. Menurutnya, toko roti yang kini bernama Lindayes itu masih menunggak gaji kliennya pada Oktober 2024 lalu.
"Gaji Ayu bulan Oktober belum dibayarkan ya. Jadi kepada pihak perusahaan ini, pemilik Bos Roti ini, tolong dibayarkan. Karena itu akan bisa menimbulkan perkara baru," kata Jaenudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (17/12/2024) dilansir dari Tribunnews.
"Nominalnya Rp2,1 juta," sambungnya.
Sementara itu, Ayu membenarkan bahwa toko roti tempatnya bekerja masih banyak menunggak gaji karyawan.
Bahkan, ada sejumlah karyawan yang belum digaji hingga 3 bulan.
"Ada beberapa karyawan yang lain. Tapi katanya kalo karyawan yang lain ada tundaan 3 bulan," jelasnya.
Ayu menjelaskan bahwa penunggakan gaji itu kerap terjadi setiap bulannya.
Namun, banyak karyawan yang tidak berdaya dengan keputusan toko.
Padahal toko roti Lindayes termasuk usaha yang cukup populer.
Usaha toko roti tersebut bahkan kerap dikunjungi dari kalangan yang tak biasa, seperti Sandiaga Uno, para deretan anggota TNI dll.
Mirisnya, gaji para karyawan justru nunggak hingga 3 bulan.
Respon Pemilik Toko Roti Lindayes
Respon orang tua George Sugama Halim (GSH) usai aniaya Dwi Ayu Darmawati akryawan toko roti sampai kepalanya bocor gegerkan publik.
Dwi Ayu mengalami penganiayaan di toko roti milik keluarga besar GSH, tepatnya Lindayes Patisserie and Coffee di daerah Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.
GSH secara membabi buta melemparkan kursi dan barang-barang di toko roti ke arah Dwi Ayu.
Ironisnya, kala itu bos toko roti hanya terdiam melihat anaknya melempari pegawainya hingga berdarah-darah.
"Saya ditarik sama bos saya katanya laporin aja ke polisi. Tapi karena HP saya dan tas saya masih di dalam, akhirnya saya balik lagi.
Terus pas saya balik lagi, dia ngelemparin saya lagi pakai kursi. Saya lari ke tempat oven-oven, di situ saya enggak bisa ke mana-mana, cuma bisa diam," akui Dwi Ayu.
"Saya dilempari lagi, endingnya saya dilempari pakai loyang, kena kepala saya, saya belum ngeh kepala saya berdarah.
Mungkin dia melihat darah mengalir, dia (pelaku) kabur ke belakang," sambungnya.
Setelah kejadian itu, Dwi Ayu langsung dibawa bosnya ke klinik guna mengobati luka.
"Bos saya ajak ke klinik di depan toko. Luka cuma di sini (kepala) tapi kalau memar-memar banyak di tangan, di bagian kaki, paha, pinggang juga," imbuh Dwi Ayu.
Pengakuan Ibu George
George Sugama Halim (GSH) ternyata alami keterbelakangan mental.
Adapun George Sugama Halim anak bos toko roti yang aniaya karyawatinya memiliki keterbelakangan kecerdasan, sehingga ia tak bisa mengontrol emosi dengan baik
Hal itu disampaikan ibunya Linda Pantjawati.
Bahkan sang ibu yakni Linda Pantjawati dan adiknya juga pernah menjadi korban penganiayaan George tersebut.
Hal itu disampaikannya lewat pernyataan resmi Lindayes melalui akun instagramnya.
Dalam pernyataan tersebut, sang ibu mengaku pernah menjadi korban penganiayaan anaknya George tersebut sampai mengalami patah tulang dan memar akibat dibanting pelaku.
Tak hanya itu saja, saudara laki-laki tutur menjadi korban penganiayaan George Sugama Halim, korban mengalami luka di bagian kepala.
"Bahkan bukan hanya terjadi kepada saudari melainkan terjadi juga kepada pemilik dan saudaranya. Pemilik wanita pernah mengalami patah tulang lengan dan memar akibat dibanting oleh pelaku.
Dan adik laki-laki pelaku pernh mengalami luka di kepala yang juga anda alami.
Namun adalah sulitnya bagi seorang ibu, sejelek-jeleknya anaknya untuk diproses hukum karena kasih sayang seorang ibu walaupun ia yang menjadi korban sekalipun," jelas pernyataan resmi yang dirilis Lindayes.
Dalam pernyataan tersebut pihak Lindayes meminta maaf pada korban atas penganiayaan yang dilakukan anak bos toko roti itu.
"Kepada yang terhormat ibu Dwi Ayu Dharmawati dan keluarga dan juga seluruh masyarkat yang sudah mengawal kasus ini.
Perihal mengenai kasus yang telah terjadi yang melibatkan George Sugama Halim, kami dengan sesungguhnya Lindayes di sini meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang telah menimpa saudari
dan menyatakan bahwa kami akan mendukung penuh masalah hukum yang telah terjadi di tempat kami untuk dapat diproses secepat-cepatnya," tulis klarifikasi keluarga pelaku dalam akun Instagram toko roti lindayes yang beralamat di Cakung, Jakarta Timur.
Rupanya pelaku memiliki keterbelakangan kecerdasan, sehingga ia tak bisa mengontrol emosi dengan baik
"Perlu digaris bawahi bahwa George Sugama Halim tidak memiliki jabatan atau posisi apapun dalam usaha Lindayes yang berada di Cakung.
Beliau merupakan anak pemilik namun memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ yang sudah pernah dites," akui keluarga pelaku.
Bantahan Dwi Ayu
Dwi Ayu (19) korban penganiayaan membantah George alami keterbelakangan mental.
Saat George resmi ditetapkan sebagai tersangka, Linda Pantjawati sebut anaknya George Sugama Halim memiliki keterbelakangan mental.
Pengakuan ibu George Sugama Halim itupun dibantah langsung oleh Dwi Ayu.
Dwi Ayu Darmawati meyakini George normal dan tidak memiliki keterbatasan.
Bahkan, ia sering meeting dan menjabat kepala toko.
"Dia normal kok, orang sering meeting sama orang. Pertemuan juga sama orang," ujarnya dilansir dari Tribun Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Bahkan, kata Dwi George menjabat sebagai kepala toko di cabang Kelapa Gading.
"Di Cakung dia posisinya anak bos tapi dia megang cabang di Kelapa Gading," pungkasnya.**
Sisi Gelap Pemilik Toko Roti Lindayes
pemilik toko roti Lindayes Patisserie and Coffee
Toko Roti Keluarga George
Toko Roti Lindayes Patisserie and Coffe
Dwi Ayu
Anak Bos Toko Roti Aniaya Karyawan
| Masih Ingat Anak Bos Toko Roti Aniaya Karyawan hingga Babak Belur? Kini Dituntut Penjara 1 Tahun |
|
|---|
| Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Anak Bos Roti Keluar, George Sugama Halim Tetap Jalani Hukuman |
|
|---|
| Bukti George Anak Toko Roti Tak Alami Gangguan Mental, Tim Hukum LBF Siap Usut Tuntas |
|
|---|
| Pengacara Dwi Ayu Sebut George Tak Miliki Keterbelakangan Mental, Polisi Ungkap Faktanya |
|
|---|
| Imbas Kasus Penganiayaan Dwi Ayu, Toko Roti Lindayes Didesak Dicabut Sejumlah Karyawan Pilih Resign |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Imbas-Kasus-Penganiayaan-George-Sejumlah-Karyawan-Toko-Roti-Lindayes-Resign-dan-Sepi-Pembeli.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.