Sekolah Rakyat di Bengkulu

Berebut 50 Kuota, 148 Calon Siswa Daftar Sekolah Rakyat di Bengkulu, Pendaftaran Ditutup Besok

Antusiasme pendaftaran Program Sekolah Rakyat di Kota Bengkulu tinggi. Tercatat sudah 148 calon siswa mendaftar ikut seleksi.

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Yunike Karolina
Jiafni Rismawarni/TribunBengkulu.com
SEKOLAH RAKYAT - Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu Sahat Marulitua Situmorang, Selasa (29/4/2025). Ia mengatakan Besok, 30 April 2025 adalah hari terakhir pendaftaran calon peserta seleksi Sekolah Rakyat. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Antusiasme pendaftaran Program Sekolah Rakyat di Kota Bengkulu tinggi. Tercatat sudah 148 calon siswa mendaftar ikut seleksi.

Dikatakan Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu Sahat Marulitua Situmorang, 30 April 2025 adalah hari terakhir pendaftaran calon peserta seleksi Sekolah Rakyat.

Hingga hari ini, Selasa (29/4/2025), tercatat sebanyak 148 calon siswa telah mendaftar untuk mengikuti seleksi masuk Sekolah Rakyat tahun ajaran 2025–2026.

Sebagai informasi, Program Sekolah Rakyat tingkat SLTA yang dibuka oleh Kementerian Sosial RI.

Di Bengkulu program ini ada di Sentra Dharma Guna Bengkulu bekerjasama dengan Pemkot Bengkulu melalui Dinas Sosial Kota Bengkulu.

"Alhamdulillah, semenjak kita buka pendaftaran, hari ini sudah mendaftar sebanyak 148 orang. Kita bersyukur karena dari 53 daerah yang membuka Sekolah Rakyat di tingkat nasional, Bengkulu menempati peringkat ke-6 dalam jumlah pendaftar," ujar Sahat.

Sahat menambahkan, untuk Kota Bengkulu sendiri tersedia 50 kuota siswa yang akan diterima di Sekolah Rakyat tingkat SLTA.

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat khususnya keluarga kurang mampu di Bengkulu untuk memanfaatkan kesempatan ini sebelum pendaftaran ditutup.

"Kesempatan ini perdana. Harapan kita jangan sampai ada anak-anak dari keluarga miskin, terutama dari desil 1 dan 2, yang seharusnya punya kesempatan namun tidak mendaftar. Karena seluruh kebutuhan siswa Sekolah Rakyat ini ditanggung negara, tanpa beban biaya bagi keluarga," beber Sahat.

Untuk diketahui, desil 1 dan 2 merujuk pada kelompok masyarakat dengan pendapatan terendah, yakni 20 persen warga dengan kondisi ekonomi paling rendah.

Desil digunakan pemerintah untuk memetakan kelompok penerima manfaat program sosial secara lebih tepat sasaran.

Sahat menegaskan, program Sekolah Rakyat bertujuan mencetak generasi muda yang mandiri, berilmu, dan terampil. Agar ke depannya mampu meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

"Nanti negara akan mempersiapkan anak-anak siswa dari sekolah rakyat ini menjadi orang-orang yang mandiri, penuh punya ilmu pengetahuan, punya keterampilan dan pada waktunya bisa mandiri dan sejahtera," kata Sahat.

Baca juga: Anggota DPRD Angkat Bicara soal Polemik Penataan Pantai Panjang di Kota Bengkulu 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved