Uang Palsu UIN Alauddin Makassar
Blak-blakan Andi Ibrahim Bongkar Ada Sosok Orang Dalam BI Permudah Penukaran Uang Palsu UIN Makassar
Blak-blakan Andi Ibrahim Beberkan Ada Sosok Orang Dalam BI yang Permudah Penukaran Uang Palsu di UIN Makassar
Sidang ini merupakan bagian dari proses maraton yang melibatkan 15 terdakwa dengan agenda sidang yang berbeda.
Terdakwa lainnya termasuk Ambo Ala, Jhon Bliater Panjaitan, Muhammad Syahruna, Sattariah, Sukmawati, Andi Haeruddin, Mubin Nasir, Kamarang Daeng Ngati, Irfandy, Sri Wahyudi, Muhammad Manggabarani, Satriadi, Ilham, dan Annar Salahuddin Sampetoding.
Sidang dipimpin oleh majelis hakim Dyan Martha Budhinugraeny, dengan Sihabudin dan Yeni sebagai hakim anggota, serta jaksa penuntut umum Basri Bacho dan Aria Perkasa Utama.
Kasus uang palsu ini pertama kali terungkap pada bulan Desember 2024, mengegerkan masyarakat karena uang palsu tersebut diproduksi di kampus 2 UIN Alauddin Makassar dengan menggunakan mesin canggih, mencetak hingga triliunan rupiah dan sulit terdeteksi oleh mesin hitung uang serta x-ray.
Disiapkan untuk Serangan Fajar
Fakta mencengangkan kembali terungkap dalam sidang kasus uang palsu yang diproduksi di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Sungguminasa, terungkap bahwa sindikat ini sempat menyiapkan uang palsu senilai Rp 1 miliar untuk digunakan dalam serangan fajar pada Pilkada Sulawesi Selatan.
Sidang berlangsung Jumat (20/6/2025) pukul 15.30 WITA, menghadirkan dua terdakwa: Kamarang Daeng Ati dan Irfandi (pegawai Bank BNI).
Agenda sidang yakni mendengarkan keterangan saksi Mubin Nasir, pegawai honorer di Kampus 2 UIN Alauddin yang juga merupakan terdakwa dalam kasus ini dan
Dalam kesaksiannya, Mubin mengungkap bahwa Irfandi mempertemukannya dengan Kamarang, yang kemudian membeli uang palsu senilai Rp 18 juta dengan membayar Rp 8 juta uang asli, setelah terlebih dahulu dilakukan pengujian menggunakan sinar ultraviolet (UV).
"Saya ditelpon oleh Irfandi bahwa ada pembeli. Kami bertemu bertiga dan setelah uang palsu dites menggunakan sinar UV dan lolos tes, Kamarang langsung mau membeli," ujar Mubin di hadapan majelis hakim.
Targetkan Tim Pemenangan untuk Serangan Fajar
Jaksa Penuntut Umum Basri Bacho mengonfirmasi peran Mubin dalam mencari tim pemenangan calon legislatif dan Pilkada yang bersedia membeli uang palsu untuk serangan fajar.
“Anda kan pernah memerintahkan kedua terdakwa untuk mencari pembeli yang jumlahnya cukup fantastis,” kata Basri kepada Mubin.
Mubin pun mengaku bahwa uang palsu senilai Rp 1 miliar disiapkan oleh Andi Ibrahim, Kepala Perpustakaan UIN Alauddin, dan dirinya diperintah untuk menjualnya dengan harga Rp 500 juta.
Uang Palsu UIN Alauddin Makassar
Pabrik Uang Palsu
uang palsu
Dosen Andi Ibrahim
Awal Mula Andi Ibrahim Dapat Ide Buat Uang Palsu
Blak-blakan Bos Sindikat Uang Palsu UIN Makassar Ngaku Diperas Jaksa Rp 5 Milliar |
![]() |
---|
Pengakuan Mengejutkan Eks Wakapolsek Sering Terima Transferan dari Bos Uang Palsu UIN Makassar |
![]() |
---|
Terkuak Hasil Penjualan Kasus Uang Palsu UIN Makassar Disedekahkan Andi Ibrahim ke Anak Yatim |
![]() |
---|
Sosok Orang Pertama Bongkar Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar, Berawal Intuisi Tajam Petugas BRILink |
![]() |
---|
Pengakuan Syahruna Operator Cetak Uang Palsu di UIN Makassar Kelabui Pihak Kampus Modus Cetak Brosur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.