Bengkulu Krisis BBM

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Ajak Masyarakat Awasi Janji Pertamina yang Klaim Stok BBM Aman

Gubernur Helmi Hasan ajak warga Bengkulu awasi janji Pertamina usai krisis BBM belum juga teratasi hingga Senin (10/11/2025).

Panji Destama/TribunBengkulu.com
ANTREAN BBM – Warga mengantre bahan bakar di SPBU 24.382.20, Jalan Pangeran Natadirja, Kecamatan Gading Cempaka atau KM 6,5, Jumat (7/11/2025). Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengajak masyarakat ikut mengawasi distribusi BBM usai janji Pertamina menjamin stok aman. 

Helmi Sebut Pertamina Diam

Krisis BBM di Bengkulu hingga kini masih berlangsung. Di beberapa SPBU di Kota Bengkulu, ratusan kendaraan tampak mengantre untuk mengisi bahan bakar.

Tak hanya itu, sejumlah tempat pengisian BBM eceran juga terlihat ramai. Harga BBM eceran mencapai Rp20 ribu per liter untuk Pertalite dan Rp25 ribu per liter untuk Pertamax.

Menanggapi hal itu, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan Pertamina tidak pernah berkomunikasi secara terbuka dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu.

“Pertamina harusnya lebih terbuka dan berkomunikasi dengan pemerintah. Jika ada kendala, kita bisa langsung mencari solusinya,” ujar Helmi.

Helmi menilai komunikasi sangat penting agar masyarakat tidak saling menyalahkan. Ia menegaskan bahwa Pertamina sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan BBM di Bengkulu, seolah diam seribu bahasa.

“Jangan sampai tunggu masyarakat ribut hingga saling salah. Pertamina yang diberikan tanggung jawab untuk mengelola BBM di Bengkulu hanya diam seribu bahasa,” tutur Helmi.

Ia juga meminta Pertamina memberikan kejelasan mengenai kendala pendistribusian BBM kepada masyarakat dan pemerintah.

Selain itu, Helmi meminta Pertamina untuk menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bengkulu.

“Pertamina harus memberikan kejelasan kepada masyarakat dan pemerintah soal kendala pendistribusian BBM. Pertamina juga harus meminta maaf ke masyarakat Bengkulu,” jelas Helmi.

Helmi menambahkan, memang ada laporan mengenai praktik penguncalan minyak menggunakan drum dan kendaraan yang dimodifikasi, namun menurutnya persentasenya sangat kecil.

“Memang ada laporan soal yang gunjal minyak dengan drum hingga modifikasi kendaraan. Pak Kapolda sudah menindak oknum tersebut, namun persentasenya sangat kecil. Orang mengunjak paling berapa liter sih,” lanjut Helmi.

Ia mengungkapkan, kapal tangki minyak yang seharusnya berjumlah empat unit, kini hanya satu unit yang beroperasi, sehingga menyebabkan kelangkaan.

Helmi juga meminta masyarakat untuk tidak saling menuduh, mengingat Pertamina telah menyampaikan adanya kendala transportasi kapal laut pengangkut BBM.

Kabarnya, kapal tangki yang datang pada pagi tadi hanya mengangkut biodiesel, namun tiga kapal lainnya sudah merapat di pelabuhan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved