Berita Populer Bengkulu

Berita Populer di Kepahiang 16-22 November 2025: Kecelakaan Beruntun, Pemecatan ASN Injak Al-Quran

16 hingga 22 November 2025, beberapa peristiwa membuat heboh dan menyedot perhatian warga Kepahiang, Provinsi Bengkulu.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
KECELAKAAN BERUNTUN - Truk mundur sebabkan kecelakaan beruntun di Pasar Kepahiang, Kepahiang, Provinsi Bengkulu para Rabu (19/11/2025) siang. Tidak ada korban jiwa. 

3. Polisi Buka Posko Aduan Korban VIR di Kepahiang

Polres Kepahiang membuka posko pengaruan resmi untuk korban aplikasi Veolia International Resource Recycling Group Indonesia atau VIR.

Posko pengaduan ini sendiri sudah dibuka sejak Rabu (19/11/2025) kemarin.

Kanit Tipiter Satreskrim Polres Kepahiang, Iptu Harianto Pasaribu mengatakan meski belum ada laporan resmi, namun pihaknya mencatat ada 22 aduan dari masyarakat yang jadi korban.

Aduan ini disampaikan melalui pesan di nomor WhatsApp (WA) yang disediakan.

Dalam aduan melalui WA ini, ada warga yang mengaku sudah top up atau melakukan deposito, antara Rp 1 juta, hingga Rp 10 juta.

Namun, setelah uangnya dikirim, aplikasi ini ternyata diketahui sudah scam atau penipuan, dan uang yang dikirim jadi saldo sudah tidak lagi bisa ditarik atau dicairkan.

Polisi, kata Harianto, mengimbau agar masyarakat dapat datang langsung untuk membuat laporan.

Nantinya, petugas akan memproses, dengan meminta bukti-bukti, seperti detail kegiatan VIR, bukti chat, serta bukti transfer dan bukti-bukti lainnya.

Baca juga: Heboh Aplikasi VIR di Kepahiang Bengkulu, Polisi Buka Posko Aduan

4. 764 Penerima Bansos Pemerintah di Kepahiang Mengundurkan Diri

Sebanyak 764 keluarga penerima manfaat bantuan sosial (bansos) di Kepahiang, Bengkulu, kini resmi diusulkan untuk dihapus.

Kadinsos Kepahiang, Helmi Johan mengatakan berkat penempelan stiker keluarga miskin di rumah-rumah penerima manfaat, banyak yang kemudian mengundurkan diri.

Semua yang mundur ini dikatakan sudah cukup mampu, dan tidak layak lagi untuk mendapatkan bansos dari pemerintah.

"Dan kita usulkan penghapusan ke Kemensos RI, karena hanya Kemensos yang bisa menghapus," ujar Helmi kepada TribunBengkulu.com, Kamis (20/11/2025) pukul 16.29 WIB sore.

Sejauh ini, Helmi mengatakan pihaknya sudah menempelkan stiker keluarga miskin di 1.000 rumah penerima manfaat, di berbagai desa dan kelurahan yang ada di Kepahiang.

Sumber: Tribun Bengkulu
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved