Berita Populer Bengkulu

Berita Populer di Kepahiang 16-22 November 2025: Kecelakaan Beruntun, Pemecatan ASN Injak Al-Quran

16 hingga 22 November 2025, beberapa peristiwa membuat heboh dan menyedot perhatian warga Kepahiang, Provinsi Bengkulu.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
KECELAKAAN BERUNTUN - Truk mundur sebabkan kecelakaan beruntun di Pasar Kepahiang, Kepahiang, Provinsi Bengkulu para Rabu (19/11/2025) siang. Tidak ada korban jiwa. 
Ringkasan Berita:
  • 16 hingga 22 November 2025, sejumlah peristiwa membuat heboh dan menyedot perhatian warga Kepahiang, Provinsi Bengkulu
  • Rangkuman peristiwa yang membuat heboh warga Kepahiang sepekan terakhir

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Selama sepekan terakhir, 16 hingga 22 November 2025, beberapa peristiwa membuat heboh dan menyedot perhatian warga Kepahiang, Provinsi Bengkulu.

Inilah beberapa peristiwa yang membuat heboh warga Kepahiang sepekan terakhir.

1. Kecelakaan Beruntun di Kelok Gardu PLN Kepahiang 

Kecelakaan beruntun yang melibatkan tiga kendaraan terjadi di kelok gardu PLN di Kepahiang, Bengkulu, pada Rabu (19/11/2025) sore.

Kecelakaan ini berawal saat truk pengangkut semen tiba-tiba mati mesin, dan kemudian berjalan mundur di tanjakan curam.

Meski sempat banting stir ke kiri, bagian belakang truk tetap menabrak minibus putih di belakangnya, dan kemudian menabrak minibus hijau metalik.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, meski sopir minibus hijau metalik mendapatkan luka-luka.

Proses evakuasi truk sendiri membutuhkan waktu beberapa jam, dan arus lalu lintas sempat tersendat.

Baca juga: Detik-detik Evakuasi Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di Kepahiang Bengkulu

2. ASN Injak Al-Quran Sah Dipecat

Surat Keputusan (SK) pemecatan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kepahiang yang injak Al-Quran di Kepahiang, Vita Melia kini sudah ditandatangani Bupati Kepahiang, Zurdi Nata, Jumat (21/11/2025).

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Kepahiang, Nyayu Elia Hasanah melalui Kabid Kesejahteraan dan Administrasi Kepegawaian BKDPSDM Kepahiang, Bahru Rozi mengatakan SK ini nantinya juga akan diserahkan ke ASN yang bersangkutan.

"Karena SK ini juga harus disampaikan ke ASN yang bersangkutan. Kita jadwalkan, selasa pekan, SK ini kita serahkan," kata Bahru Rozi kepada TribunBengkulu.com, Jumat (21/11/2025) pukul 17.15 WIB sore.

Dalam SK ini, sesuai aturan, pemecatan Vita dituliskan Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri (PDHTAPS).

Vita dinilai terbukti melakukan pelanggaran disiplin ASN sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 tahun 2021, yang berdampak luas terhadap negara.

Baca juga: ASN di Kepahiang Injak Al-Quran Resmi Dipecat! Pemkab: Bisa Ajukan Keberatan

3. Polisi Buka Posko Aduan Korban VIR di Kepahiang

Polres Kepahiang membuka posko pengaruan resmi untuk korban aplikasi Veolia International Resource Recycling Group Indonesia atau VIR.

Posko pengaduan ini sendiri sudah dibuka sejak Rabu (19/11/2025) kemarin.

Kanit Tipiter Satreskrim Polres Kepahiang, Iptu Harianto Pasaribu mengatakan meski belum ada laporan resmi, namun pihaknya mencatat ada 22 aduan dari masyarakat yang jadi korban.

Aduan ini disampaikan melalui pesan di nomor WhatsApp (WA) yang disediakan.

Dalam aduan melalui WA ini, ada warga yang mengaku sudah top up atau melakukan deposito, antara Rp 1 juta, hingga Rp 10 juta.

Namun, setelah uangnya dikirim, aplikasi ini ternyata diketahui sudah scam atau penipuan, dan uang yang dikirim jadi saldo sudah tidak lagi bisa ditarik atau dicairkan.

Polisi, kata Harianto, mengimbau agar masyarakat dapat datang langsung untuk membuat laporan.

Nantinya, petugas akan memproses, dengan meminta bukti-bukti, seperti detail kegiatan VIR, bukti chat, serta bukti transfer dan bukti-bukti lainnya.

Baca juga: Heboh Aplikasi VIR di Kepahiang Bengkulu, Polisi Buka Posko Aduan

4. 764 Penerima Bansos Pemerintah di Kepahiang Mengundurkan Diri

Sebanyak 764 keluarga penerima manfaat bantuan sosial (bansos) di Kepahiang, Bengkulu, kini resmi diusulkan untuk dihapus.

Kadinsos Kepahiang, Helmi Johan mengatakan berkat penempelan stiker keluarga miskin di rumah-rumah penerima manfaat, banyak yang kemudian mengundurkan diri.

Semua yang mundur ini dikatakan sudah cukup mampu, dan tidak layak lagi untuk mendapatkan bansos dari pemerintah.

"Dan kita usulkan penghapusan ke Kemensos RI, karena hanya Kemensos yang bisa menghapus," ujar Helmi kepada TribunBengkulu.com, Kamis (20/11/2025) pukul 16.29 WIB sore.

Sejauh ini, Helmi mengatakan pihaknya sudah menempelkan stiker keluarga miskin di 1.000 rumah penerima manfaat, di berbagai desa dan kelurahan yang ada di Kepahiang.

5. Harga Cabai Tinggi, Harga Jual di Petani Rp 45 Ribu Per Kilogram

Salah satu petani cabai di Kepahiang, Sandes Syahputra mengatakan panen kebunnya kini cukup stabil.

Hasil panen juga cukup baik, dan tidak ada penyakit atau kerusakan cabai yang dipanen.

"Untuk harga, kami jual ke pengepul antara Ro 43 ribu, sampai Rp 45 ribu per kilogram. Rata-rata Rp 45 ribu," ujar Sandes.

Meski kini musim hujan, Sandes juga bersyukur karena hasil panen cukup baik. Sejauh ini, belum ada penyakit atau hama yang mengganggu kebun.

"Dan kami mengikuti harga Rp 45 ribu ke pengepul. Wajar kalau sampai pasar Rp 55 ribu sampai Rp 60 ribu per kilogram," ungkap Sandes.

Baca juga: Harga Cabai di Kepahiang Stabil Rp60 Ribu/Kg! Tapi Petani Cuma Dapat Rp 45 Ribu

Sumber: Tribun Bengkulu
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved