Kasus Flu dan ISPA Melonjak di Bengkulu, Rumah Sakit Penuh, Dinas Kesehatan Imbau Warga Pakai Masker

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Bima Kurniawan
 
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Kasus flu dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kota Bengkulu dilaporkan mengalami lonjakan dalam tiga bulan terakhir.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mencatat, sejak Juli hingga September 2025, terjadi peningkatan sekitar seribu kasus setiap bulan, dengan total lebih dari 24 ribu kasus ISPA pada semua kelompok usia.

Berdasarkan data yang dihimpun TribunBengkulu.com dari Dinkes Kota Bengkulu, pada Januari hingga Agustus 2024 tercatat 16 kasus pneumonia dan 4.401 kasus ISPA pada anak usia di bawah lima tahun.

Sementara itu, jumlah kasus pada semua kelompok umur mencapai 20.985 kasus.

Kasus ISPA pada anak di bawah lima tahun mencapai 5.142 kasus, sedangkan pada usia di atas lima tahun sebanyak 24.849 kasus pada periode Januari hingga September 2025.

Angka ini meningkat sekitar 4.000 kasus dibandingkan tahun sebelumnya dan terus bertambah dalam beberapa pekan terakhir.

Berikut rinciannya:

Kasus ISPA Semua Umur
Juli = 2.715

Agustus = 3.235

September = 3.865

Kasus ISPA di Bawah 5 Tahun

Juli = 523

Agustus = 565

September = 757

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Neli Hartati menjelaskan bahwa peningkatan kasus cukup terasa dalam tiga bulan terakhir.

“Kalau dilihat dari tren per bulan, sejak Juli hingga September 2025 terjadi penambahan sekitar seribu kasus setiap bulannya,” ungkap Neli.

Oleh sebab itu, Neli mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah penularan penyakit tersebut, terutama dengan menggunakan masker saat mengalami gejala influenza.

“Kami mengimbau masyarakat agar selalu menggunakan masker ketika sedang flu atau batuk untuk melindungi orang di sekitar. Penularan akan lebih mudah terjadi jika tidak ada perlindungan,” imbau Neli.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.

“Menjaga kondisi tubuh sangat penting, bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi, vitamin, rutin berolahraga, dan cukup istirahat,” tambah Neli.

Untuk mendukung penanganan kasus ISPA dan pneumonia, ketersediaan obat di seluruh puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu masih mencukupi hingga akhir tahun ini.

“Kami pastikan stok obat di puskesmas dan RSHD cukup sampai akhir tahun 2025, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk mendapatkan pelayanan,” pungkas Neli.

Rumah Sakit Penuh

Sementara itu, Kepala Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu, dr. Lista Cerlyviera, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Meski terjadi peningkatan kasus, pihak rumah sakit menilai lonjakan tersebut masih dalam batas wajar.

Lista menjelaskan bahwa kewaspadaan terhadap penyakit menular sudah menjadi perhatian nasional.

“Memang kewaspadaan ini sudah dicanangkan dari pusat, bahwa sekarang ini kita semua harus waspada,” ujar dr. Lista saat ditemui di RSHD, Selasa (28/10/2025).

Ia menuturkan, meskipun ada peningkatan jumlah pasien yang datang ke rumah sakit, kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan, terutama untuk kasus ISPA.

“Ada memang peningkatan, tapi tidak terlalu signifikan kalau di rumah sakit,” kata Lista.

Namun demikian, dr. Lista menyebut tingkat hunian di RSHD saat ini cukup tinggi, baik untuk pasien anak maupun dewasa.

“Tingkat hunian kita penuh, pasien anak banyak, begitu juga pasien dewasa,” ungkap Lista.

Menurutnya, peningkatan jumlah pasien tidak semata disebabkan oleh ISPA, tetapi juga oleh penyakit lain yang sering muncul bersamaan, seperti tifus dan penyakit penyerta lainnya.

“Tidak terfokus pada infeksi saluran pernapasan saja, karena memang ada yang berkaitan dengan tifus ataupun penyakit penyerta lain. Cuma, itu tetap menjadi kewaspadaan kita,” jelas Lista.

Ia memastikan RSHD tetap siaga dalam memberikan pelayanan medis kepada masyarakat, terutama bagi pasien dengan gejala gangguan pernapasan dan penyakit menular lain yang cenderung meningkat saat perubahan musim.

Gabung grup Facebook TribunBengkulu.com untuk informasi terkini