Kasus Korupsi PHL PDAM Bengkulu

Kasus Suap PDAM Tirta Hidayah Seret 3 Tersangka, Pemkot Bengkulu Akhirnya Angkat Bicara

Respon Pemkot Bengkulu terkait persoalan menyangkut kasus suap PDAM yang menetapkan tiga tersangka, pada Senin (27/10/2025).

Penulis: Bima Kurniawan | Editor: Hendrik Budiman
M Bima Kurniawan/TribunBengkulu.com
KASUS PDAM - Sekda Kota Bengkulu Tony Alfian saat diwawancarai TribunBengkulu.com pada Senin (3/11/2025). Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu menanggapi terkait persoalan menyangkut kasus suap PDAM yang menetapkan tiga tersangka pada Senin (27/10/2025). 

Penerimaan pegawai yang terjadi antara tahun anggaran 2023 hingga Mei 2025 ini diperkirakan merugikan negara hingga Rp 5,5 miliar. 

Ketiga tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini adalah SB, yang menjabat sebagai Direktur Perumda Tirta Hidayah, YP, Kepala Bagian Umum Perumda Tirta Hidayah untuk periode April 2022 - Juli 2024, dan EH, Kepala Subbagian Water Meter. 

Mereka diduga melakukan tindak pidana korupsi dengan modus operandi yang melibatkan penerimaan uang suap dan gratifikasi untuk mengangkat 117 orang menjadi Pegawai Harian Lepas (PHL) di perusahaan milik pemerintah daerah tersebut.

"Modus yang dilakukan oleh tersangka adalah dengan menerima uang suap dari 117 orang yang kemudian mengarah pada penerbitan Surat Perintah Tugas (SPT) untuk mengangkat mereka menjadi PHL. Ini merupakan bentuk penyalahgunaan wewenang yang merugikan negara," ungkap Kabid Humas Polda Bengkulu Kombespol Andy Pramudya Wardana, Senin (27/10/2025).

Menurut perhitungan sementara, total gratifikasi yang diterima oleh para tersangka mencapai Rp 9,5 miliar.

Sementara itu, kerugian negara yang ditimbulkan dari tindak pidana ini diperkirakan mencapai Rp 5,5 miliar. 

Perkembangan penyidikan lebih lanjut kemungkinan akan mengungkap adanya pihak-pihak lain yang terlibat dalam kasus ini.

Terpisah Kasubdit Tipidkor Kompol Muhammad Syahir Fuad Rangkuti, mengungkapkan bahwa dalam proses penyelidikan yang sudah dilakukan.

Pihak kepolisian telah berhasil menerima sebagian pengembalian uang yang merugikan negara.

"Dari perkara Perumda Tirta Hidayah, kami menerima Rp 320 juta," kata Fuad.

Kedepannya, Polda Bengkulu berjanji akan terus memantau proses hukum ini secara transparan dan tidak menutup kemungkinan masih akan tambahan tersangka lain.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved