Sampah di Bengkulu
Akses TPA Rusak, Sopir Angkutan Sampah Ancam Tumpahkan Sampah ke Kantor Wali Kota Bengkulu
Ketua driver angkutan sampah TPA Air Sebakul, Dedi, kembali menyuarakan kekecewaannya terkait kondisi jalan menuju TPA Air Sebakul
Penulis: Bima Kurniawan | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Bima Kurniawan
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Para sopir angkutan sampah di Kota Bengkulu mengancam akan melakukan aksi lanjutan dengan cara membuang sampah langsung di halaman Kantor Wali Kota.
Langkah itu disiapkan sebagai bentuk protes jika akses menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Sebakul tak kunjung diperbaiki yang menghambat operasional pengangkutan sampah sehari-hari.
Dedi Ketua driver angkutan sampah TPA Air Sebakul, Kota Bengkulu mengatakan, meski sudah ada bantuan perbaikan sebelumnya, kondisi jalan masih tetap buruk dan tidak layak dilalui kendaraan angkutan sampah.
“Kondisi TPA ini masih tetap sama seperti sebelumnya, memang sudah dibantu perbaiki tapi belum maksimal,” tegas Dedi, Jumat (21/11/2025).
Baca juga: Blak-blakan Sopir Angkutan Sampah Ungkap Bobroknya TPA Sebakul, Program Bengkulu Bersih Disindir
Kerusakan jalan tersebut telah menyebabkan kerugian besar bagi para sopir.
Berdasarkan informasi yang terhimpun sudah ratusan mobil angkutan sampah mengalami kerusakan, bahkan dalam dua hari terakhir tercatat tiga mobil tidak bisa pulang, dan lima mobil lainnya hancur serta rusak parah
“Ada yang pecah filter dan turun mesin karena kena tumpukan batu besar itu," ujar Dedi.
Sudah berulang kali pihaknya melakukan gotong-royong dan iuran dana Rp50 hingga Rp100 ribu untuk membeli batu sebagai upaya perbaikan mandiri.
Namun, kondisi jalan kembali rusak dan tidak bertahan lama.
"Dari dulu kita sudah sering gotong-royong dan sumbangan Rp 50-100 ribu untuk beli batu untuk memperbaiki jalan itu, tapi lama-lama hancur lagi," ungkap Dedi.
Sementara ia juga menerangkan bahwa telah berkoordinasi dengan DLH Kota Bengkulu dan memberikan batas waktu hingga Minggu (23/11/2025) untuk menindaklanjuti jalan rusak tersebut.
"Kalau lewat dari Minggu (23/11/2025) berarti keluhan yang kami sampaikan tidak ditanggapi atau direspon oleh pemerintah," tegas Dedi.
Ia juga mengingatkan bahwa sebelumnya para driver sudah melakukan aksi damai di Balai Merah Putih pada Rabu, (19/11/2025).
Namun, apabila tidak ada perubahan hingga batas waktu yang ditentukan, ratusan Driver angkutan sampah TPA Air Sebakul berencana melakukan aksi lanjutan.
“Hari Senin 24 November 2025, kami tidak ada lagi duduk bersama, diskusi, ataupun kompromi. Kami sepakat akan datang ke kantor Wali Kota Bengkulu langsung dan melakukan aksi bongkar sampah di sana,” tegas Dedi.
Para driver angkutan sampah kini menunggu langkah nyata dari pemerintah demi kelancaran operasional dan keselamatan armada yang setiap hari membawa sampah dari berbagai titik di Kota Bengkulu ke TPA Air Sebakul.
Curhat Para Sopir
Sopir angkutan sampah kembali mengeluhkan terkait kondisi jalan yang semakin parah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Sebakul kota Bengkulu.
Kerusakan jalan tersebut dinilai sudah mengganggu operasional pengangkutan sampah dan menyebabkan kerusakan berat pada armada kendaraan.
Salah satu driver TPA Sebakul Timbul mengungkapkan, kerusakan armada terjadi karena jalan yang dipenuhi batu dan lubang dalam.
Bahkan, mesin mobil mereka sampai jatuh akibat hantaman batu.
“Ada yang jatuh mesih, Filter oli bocor dan prodo rusak. Dalam sebulan ini, saya sudah tiga kali ganti prodo.” ungkap Timbul, Jumat (21/11/2025).
Keluhan ini sudah berulang kali disampaikan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu sejak sebulan terakhir.
Oleh sebab itu ia sangat berharap perhatian lebih dari dinas terkait maupun pemerintah daerah.
“Kita minta tolong nian kepada DLH, Wali Kota, ataupun Gubernur untuk lebih memperhatikan lagi kondisi TPA ini," harap Timbul/
Disisi lain, ia juga menyinggung program pemerintah terkait mewujudkan Bengkulu bersih.
Namun, fakta dilapangan kondisi akses jalan menuju pembuangan menuju TPA Air Sebakul yang masih terhambat.
"Katanya ada program Bengkulu Bersih, kalau TPA nya seperti ini bagaimana kita mau bersih dari sampah,” singgung Timbul.
Pasal satu armada angkutan sampah yang sebelumnya bisa mengangkut sampah hingga tiga kali dalam sehari.
Namun akibat jalan rusak hanya mampu satu kali angkut karena kondisi jalan yang rusak parah serta antrean panjang.
“Antreannya itu minimal 6–7 jam bahkan bisa sampai 12 jam. Panjangnya sampai keluar jalan besar.” ungkap Timbul.
Meski perbaikan kecil sudah dilakukan oleh DLH, namun kerusakan di bagian tengah jalan masih sangat parah. Para driver meminta agar penanganan dilakukan secara menyeluruh dan segera.
“Kalau jalan ini bagus, bukan kami saja yang menikmatinya, DLH juga menikmatinya.” jelas Timbul.
Tak hanya berimbas pada para driver, buruknya kondisi jalan TPA juga menyebabkan warga ikut terdampak karena banyak pelanggan mengeluh karena keterlambatan pengangkutan sampah.
"Biasanya sampah diambil tiga kali seminggu, sekarang hanya sekali. Kami dimarah pelanggan karena sampah terlambat terus.” kata Timbul.
Pihaknya berharap pemerintah segera menindaklanjuti persoalan ini agar operasional kembali lancar dan program Bengkulu Bersih dapat berjalan sesuai harapan.
Respon DLH
Akses menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Sebakul kembali dikeluhkan para driver angkutan sampah pribadi.
Driver sampah tersebut mengaku tidak bisa masuk ke area TPA karena kondisi jalan yang rusak parah dan adanya tumpukan sampah yang menghalangi jalur.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu, Alias Sakbadi menanggapi terkait aksi yang digelar driver angkutan sampahKota Bengkulu.
“Keluhan mereka hari ini adalah tidak bisa masuk ke TPA Air Sebakul karena jalan rusak dan ada tumpukan sampah," ucap Alias, Rabu (19/11/2025).
Oleh sebab itu mewakili pemerintah Kota Bengkulu untuk menemui dan melakukan mediasi dengan driver sampah TPA Air Sebakul tersebut.
"Setelah kami berkomunikasi dengan para driver sampah pribadi, apa yang mereka sampaikan menjadi tugas kami untuk segera memberikan solusi,” ujar Alias.
Perbaikan akses menuju TPA menjadi prioritas utama DLH agar proses pembuangan sampah bisa kembali berjalan normal.
“Ini menjadi prioritas kita supaya ke depannya akses jalan ke TPA kembali lancar,” tambah Alias.
Sebagai langkah cepat, DLH menurunkan alat berat untuk memperbaiki jalur yang rusak.
Namun, operasional alat berat tersebut sempat menunggu ketersediaan BBM dari SPBU
“Saat ini kita masih berkoordinasi dengan pihak SPBU untuk BBM alat berat tersebut. Alhamdulillah BBM-nya sudah ada,” jelas Alias.
Ia memastikan bahwa setelah BBM tersedia, perbaikan jalan akan langsung dimulai hari ini.
“Jika BBM sudah ada, hari ini juga kita langsung melakukan perbaikan jalan tersebut,” pungkas Alias.
Dengan perbaikan yang segera dilakukan, DLH berharap aktivitas para driver angkutan sampah dapat kembali normal dan pelayanan kebersihan untuk Kota Bengkulu tidak kembali terhambat.
Sampah di Bengkulu
Wali Kota Bengkulu
Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi
Masalah Sampah
Pemkot Bengkulu
| Blak-blakan Sopir Angkutan Sampah Ungkap Bobroknya TPA Sebakul, Program Bengkulu Bersih Disindir |
|
|---|
| TPS Liar di Jembatan Kualo Bengkulu, Sampah Menumpuk, Warga Keluhkan Bau Tak Sedap |
|
|---|
| DPRD: Masalah Sampah di Kota Bengkulu Butuh Penanganan Serius |
|
|---|
| 'Lautan Sampah' di Pasar Minggu Bengkulu Nyaris Tutup Jalan, Sebabkan Macet-Pedagang Merugi |
|
|---|
| Respon Lurah soal Tumpukan Sampah Liar di Jalan Kuala Lempuing Kota Bengkulu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/KELUHAN-DRIVER-SAMPAH-sbsv.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.