Sempat Dipecat Gubernur Sulsel, Rasnal Kembali Jabat Kepsek SMAN 1 Luwu Usai Prabowo Turun Tangan

Rasnal dan Abdul Muis telah kembali ke SMAN 1 Luwu Utara (Lutra) usai Presiden Prabowo turun tangan, padahal sempat dipecat Gubernur Sulsel.

Editor: Rita Lismini
Tangkap Layar YouTube Prabowo Subianto
HAK REHABILITASI - Presiden Prabowo Subianto serta dua guru SMA Negeri 1 Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yakni Rasnal dan Abdul Muis di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (13/11/2025) dini hari. Kini Rasnal dan Abdul Muis telah kembali ke SMAN 1 Luwu Utara (Lutra) usai Presiden Prabowo turun tangan, padahal sempat dipecat Gubernur Sulsel. 

“Informasi yang kami dapat di Kantor Gubernur kemarin, katanya sudah diproses. Janjinya hari ini atau besok akan masuk ke rekening kami,” ujarnya.

Rasnal mengingatkan rekan-rekan guru untuk selalu menjaga profesionalisme.

“Mari kita bekerja secara profesional agar tidak menimbulkan hal-hal yang berdampak pada pelanggaran hukum,” tutupnya.

Duduk Perkara Awal Pungli Uang Komite

Terungkap duduk perkara dipecatnya guru SMAN 1 Luwu Utara Rasnal dan Abdul Muis.

Pemicunya terkait pungutan iuran komite sebesar Rp20.000 per bulan kepada orangtua siswa.

Uang tersebut dikumpulkan untuk membantu guru honorer yang tidak digaji selama 10 bulan.

Terkai pungutan ini,  Rasnal dan Abdul Muis dilaporkan oleh Faisal Tanjung, aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Luwu Utara (Lutra) Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dalam proses hukum, Rasnal dan Abdul Muis kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

Diberitakan sebelumnya, kasus bermula pada 2018. Saat itu, Rasnal baru saja dilantik sebagai Kepala SMAN 1 Luwu Utara.

Ia didatangi 10 guru honorer yang mengadu belum menerima honor selama 10 bulan pada 2017.

Dari situlah, Rasnal kemudian menggelar rapat dewan guru untuk mencari solusi. Komite sekolah dan orangtua siswa juga dilibatkan dalam rapat yang digelar pada 19 Februari 2018. 

Rapat itu melahirkan kesepakatan sumbangan sukarela Rp 20.000 per bulan per siswa, dikelola komite untuk membantu honor guru.

“Semua orangtua setuju. Tidak ada paksaan, tidak ada yang menolak. Komite sendiri yang mengetuk palu,” kata Rasnal, dikutip dari Kompas.com.

Sementara, Abdul Muis ditunjuk oleh rapat orangtua siswa dan pengurus komite untuk mengelola dana sumbangan sukarela.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved