Begal di Rejang Lebong

Modus Penjemputan Palsu, Pengantar Pupuk dari Lubuklinggau Dibegal di Rejang Lebong

Peristiwa curas atau begal itu terjadi di Jalan Umum Desa Apur, Kecamatan Sindang Beliti Ulu, Rejang Lebong pada 13 Oktober 2025.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
M Rizki Wahyudi/TribunBengkulu.com
AKSI BEGAL - Kabag Ops Polres Rejang Lebong, AKP George Rudiyanto, didampingi Kasi Humas AKP Sinar Simanjuntak saat menggelar konferensi pers di Mapolres Rejang Lebong pada Rabu (5/11/2025). Polsek PUT berhasil mengungkap kasus begal yang menimpa pengantar pupuk dari Kota Lubuklinggau. 

Ringkasan Berita:
  • Pengantar pupuk dari Lubuklinggau menjadi korban perampokan di Rejang Lebong pada 13 Oktober 2025
  • Kejadian bermula saat korban bersama dua rekannya mendapat tugas mengantarkan 30 karung pupuk NPK 16.16.16 dari Kota Lubuklinggau
  • Polisi berhasil menangkap satu pelaku, sementara lima lainnya masih buron

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG – Aksi pencurian dengan kekerasan (curas) alias begal kembali terjadi di Rejang Lebong, Bengkulu.

Kali ini, korbannya pengantar pupuk dari Lubuklinggau yang menjadi sasaran komplotan pelaku begal dengan modus penjemputan palsu.

Kasus ini terungkap setelah jajaran Polsek Padang Ulak Tanding (PUT) berhasil menangkap satu dari enam pelaku, sementara lima lainnya masih dalam pengejaran.

Pelaku yang diamankan yakni Ilhamdani (29), warga Desa Ulak Tanding, Kecamatan PUT.

Peristiwa curas itu terjadi di Jalan Umum Desa Apur, Kecamatan Sindang Beliti Ulu, pada 13 Oktober 2025 lalu.

Korban diketahui bernama Wahyono (38) warga asal Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung.

Kabag Ops Polres Rejang Lebong, AKP George Rudiyanto, didampingi Kasi Humas AKP Sinar Simanjuntak, menjelaskan kronologi kejadiannya bermula saat korban bersama dua rekannya mendapat tugas mengantarkan 30 karung pupuk NPK 16.16.16 dari Kota Lubuklinggau menuju Desa Air Rusa, Kecamatan Sindang Dataran.

Dalam perjalanan, korban mendapat telepon dari seseorang yang mengaku bernama Suhai, pembeli pupuk. 

Dari telpon itu, ia meminta korban berhenti di Simpang Apur Kecamatan Binduriang karena akan dijemput oleh orang suruhannya.

Tak lama, korban dijemput oleh Ilhamdani yang mengaku sebagai utusan Suhai dan ikut naik ke dalam mobil.

“Pelaku ini mengarahkan korban melalui jalur Desa Apur dengan alasan lebih dekat. Namun setelah melewati jalan sepi, muncul para pelaku lain menggunakan sepeda motor, mereka meminta korban turun lalu mengambil alih kemudi mobil,” jelas George. 

Sesampainya di area sepi dekat gudang kosong di Desa Air Nau, korban dan dua rekannya dipaksa turun.

Di lokasi itu, enam pelaku langsung melancarkan aksinya. Mereka mengancam korban menggunakan pisau dan memukuli hingga korban mengalami luka di wajah.

“Setelah korban tak berdaya, para pelaku membawa kabur mobil Daihatsu Gran Max warna hitam putih dengan nomor polisi S 8687 AF, berikut 30 karung pupuk NPK dengan berat total sekitar tiga ton,” lanjut George. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved