Bayi Tewas di Rejang Lebong

Kondisi Ibu Bayi yang Tewas dengan Luka Lebam dan Tangan Remuk di Rejang Lebong, Juga Dianiaya

Ibu bayi tewas di Rejang Lebong alami luka dan trauma usai diduga dianiaya suaminya sendiri. Polisi selidiki dugaan KDRT.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Ricky Jenihansen
M Rizki Wahyudi/Tribunbengkulu.com
DAMPINGI – Korban dugaan KDRT saat berada di Unit PPA Polres Rejang Lebong, Selasa (11/11/2025). UPTD PPA Rejang Lebong turut memberikan pendampingan. 

Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah luka itu akibat kekerasan atau kondisi pasca kematian, karena keluarga menolak dilakukan autopsi.

“Memang ada lebam, tapi itu lebam mayat atau bukan kita tidak bisa pastikan, karena keluarga menolak diautopsi,” lanjut Titin.

Berdasarkan keterangan ibu korban kepada petugas, sebelumnya hubungan rumah tangga mereka berjalan normal dan jarang bertengkar. Suaminya bahkan dikenal tidak temperamental.

Namun, belakangan sang suami kerap merasa cemburu karena menilai istrinya lebih menyayangi anak pertama, yang merupakan hasil pernikahan Ul dengan suami terdahulunya.

Meskipun begitu, selama keributan sebelumnya, suaminya tidak pernah bertindak kasar secara fisik.

“Pasangan ini memiliki tiga anak yang tinggal bersama di rumah, satu anak dari pernikahan sebelumnya dan dua anak hasil pernikahan dengan Ro, ini yang sering menjadi alasan pertengkaran mereka,” papar Titin.

Pertengkaran besar terjadi pada Jumat (7/11/2025). Saat itu, Ul berniat pulang ke rumah orang tuanya sambil membawa dua anak, termasuk bayi H.

Namun, di tengah perjalanan ia memutuskan kembali untuk menyerahkan bayi itu kepada suaminya sambil berkata, “uruslah anak kau.”

Ucapan itu diduga memicu emosi sang suami.

Tak lama setelahnya, Ul mengaku dipukul hingga mulutnya terluka sebelum akhirnya pergi meninggalkan rumah.

Sehari setelah pertengkaran itu, tepatnya Minggu (9/11/2025), bayi H ditemukan meninggal dunia.

Tubuhnya dalam kondisi memprihatinkan dengan tangan diduga patah dan terdapat lebam di beberapa bagian tubuh.

Sebelumnya, bayi itu sempat mengalami demam tinggi.

Dalam keterangannya, Ro mengaku sempat mencengkeram tangan bayi karena rewel hingga menyebabkan luka.

 Ia kemudian panik dan membawa anaknya ke tukang urut, namun nyawa sang bayi tak tertolong.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved