Warga di Mukomuko Bengkulu Gotong Royong Perbaiki Jembatan Darurat Milik Provinsi

Warga di Mukomuko, Bengkulu gotong royong memperbaiki jembatan bailey alias jembatan darurat yang kondisinya sudah memprihatinkan, Sabtu (8/4/2023)

Penulis: Seno Agritinus Malvin | Editor: Yunike Karolina
HO TribunBengkulu.com
Puluhan warga Desa Pondok Batu, Mukomuko, Bengkulu saat bergotong royong perbaiki lantai jembatan darurat yang sudah rusak parah, Sabtu (8/4/2023). 

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, S. Agri M

TRIBUNBENGKULU.COM, MUKOMUKO - Puluhan warga Desa Pondok Batu, Kecamatan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu gotong royong memperbaiki jembatan bailey alias jembatan darurat yang kondisinya sudah memprihatinkan, Sabtu (8/4/2023).

Tindakan itu diambil warga setempat, karena keberadaan jembatan tersebut sangat vital bagi masyarakat.

Jembatan yang lantainya sudah lapuk ini menghubungkan wilayah Kelurahan Pasar Mukomuko dengan Desa Pondok Batu dan menjadi satu-satunya akses terdekat warga menuju pusat Kota Mukomuko.

Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pondok Batu, Novles menuturkan, sudah banyak warga yang mengeluh bahkan ada yang kecelakaan akibat kondisi lantai jembatan portabel itu sudah rusak parah.

"Ya, siapa lagi kalau bukan kami -warga- sendiri yang bergerak, berinisiatif untuk memperbaiki jembatan. Mau nunggu bulan depan? Mau nunggu korban dulu? Tidak mungkin. Warga la yang harus bergerak," ujarnya.

Dikatakannya, perbaikan jembatan yang dilakukan warga ini yaitu mengganti papan lantai yang sudah lapuk dan rusak berat dengan papan yang baru. Meski tidak semua papan bisa diganti, tapi setidaknya lalu lintas warga bisa lebih lancar.

"Untuk papan, kami dibantu oleh Dinas PUPR kabupaten," sebut Novles.

Ia menuturkan, ruas jalan yang membelah Desa Pondok Batu ini merupakan ruas jalan provinsi Bengkulu. Jalan ini menghubungkan pusat kota Mukomuko - Desa Pondok Batu - Desa Selagan Jaya (SP3).

Lanjutnya, untuk kondisi jalan sendiri dari Kelurahan Pasar Mukomuko hingga wilayah Desa Pondok Batu kondisinya sudah mulus yakni hotmix. Jembatan yang saat ini dipasang jembatan darurat, dulunya merupakan jembatan permanen kontruksi beton.

Hanya saja, jembatan tersebut ambles alias turun lebih kurang satu setengah meter akibat bencana banjir pada 18 Mei 2021. Selama 2 tahun, jembatan bailey itu lah yang menggantikan jembatan permanen sebelumnya.

Lantai jembatan bailey ini berbahan papan kayu. Seiring berjalannya waktu dua tahun terakhir, lantai jembatan menjadi lapuk dan rusak.

"Kalau kami warga tentu berharap jembatan ini dibangun permanen lagi. Ribuan warga memanfaatkan jembatan ini. Untuk kegiatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, semua pokoknya," kata Novles.

Baca juga: Daftar 20 Besar Calon Komisioner KPU Kabupaten Bengkulu Utara, Lebong, Rejang Lebong dan Mukomuko

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved