Remaja Dirudapaksa di Sulteng

Derita Gadis Remaja di Sulteng, Dirudapaksa 11 Orang Hingga Harus Jalani Operasi Pengangkatan Rahim

Nasib pilu dialami oleh seorang gadis remaja di Sulawesi Tengah yang dirudapaksa ole 11 orang pria hingga korban harus mengalami trauma

Penulis: Yuni Astuti | Editor: Hendrik Budiman
Kolase TribunBengkulu.com dan Kompas.com
Kolase TribunBengkulu.com dan Kompas.com. Derita gadis remaja di Sulteng yang dirudapaksa 11 orang hingga korban mengalami trauma dan pengangkatan rahim 

TRIBUNBENGKULU.COM - Nasib pilu dialami oleh seorang gadis remaja di Sulawesi Tengah yang dirudapaksa ole 11 orang pria hingga korban harus mengalami trauma.

Gadis yang berinisial RI (16) telah dirudapaksa oleh 11 orang pelaku termasuk kepala Desa, guru, hingga anggota Brimob di Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Seltan.

Imbas dari kasus ini, membuat RI harus menjalani operasi pengangkatan rahim hingga korban mengalami trauma.

"Akibat peristiwa ini, korban mengalami trauma dan saat ini mendapatkan perawatan inap di salah satu rumah sakit di Palu karena masih mengalami sakit di bagian perut," kata Kapolres Parimo AKBP Yudy Arto Wiyono di Palu, Selasa (30/5/2023) dilansir dari Serambinews.com.

Pihak rumah sakit mengungkap kondisi terkini sang anak yang kembali masuk UGD.

Baca juga: Hotman Paris Desak Polisi Tangkap 6 dari 11 Pelaku Rudapkasa Remaja di Sulteng yang Belum Ditahan

Gadis yang masih berumur 16 tahun ini harus segera menjalani operasi pengangkatan rahim.

Di sisi lain proses hukum terus berlanjut, sementara korban akan segera menjalani berbagai proses penyembuhan.

Bahkan kondisinya saat ini sedang menjalani operasi tumor rahim.

Pendamping hukum korban dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (UPT DP3A) Sulteng, Salma, mengatakan korban dirujuk ke rumah sakit di Kota Palu.

Kapolres Parigi Moutong Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Yudy Arto Wiyono, Sik, MH mengatakan, kasus persetubuhan anak di bawah umur oleh 11 orang pelaku dilakukan sejak April 2022 hingga Januari 2023.

Kepada polisi, korban mengaku mengenal para pelaku di sebuah rumah makan di Parigi tempatnya bekerja sebagai tukang masak.

Dalam melancarkan aksinya, pelaku membujuk rayu korban dengan iming-iming uang, dibelikan baju baru dan ponsel.

"Karena bujuk rayu dengan diiming-imingi uang. Dari 50 ribu hingga 500 ribu. Korban juga biasa dibelikan baju baru dan pernah dibelikan telpon selular, " ujar dia, Senin (29/5/2023).

Pelaku sebanyak 11 orang itu melakukan perbuatannya itu berulang kali dan dilakukan di tempat berbeda.

Selain di penginapan di Parigi, pelaku juga melakukan persetubuhan dengan korban di dalam mobil.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved