Viral di Media Sosial
Dokter di RSUD Mataram Dimutasi Jadi Pustakawan, Sang Dokter Merasa Terhina dan Dizholimi
Kisah salah seorang dokter umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mataram tiba-tiba jadi sorotan hingga viral di media sosial.
Penulis: Kartika Aditia | Editor: Hendrik Budiman
TRIBUNBENGKULU.COM - Curhat seorang dokter umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mataram tiba-tiba jadi sorotan hingga viral di media sosial.
Pasalnya, dokter yang bernama I Komang Paramitha itu tiba-tiba dimutasi sebagai staf pustakawan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram.
Adapun curhat dokter yang dimutasi jadi pustakawan tersebut diunggah akun instagram @mataraminfo, Selasa (18/7/2023) hingga viral di Medsos.
"Tiba-tiba saja saya dimutasi menjadi seorang staf di perpustakaan. Padahal saya bukan seorang pustakawan," ujarnya berdasarkan informasi yang dikutip dari instagram @mataraminfo, Selasa (18/7/2023)
I Komang Paramitha mengungkapkan jika kajian proses mutasi tersebut dinilai cacat prosedur.
Sebelum dimutasi menjadi seorang staf perpustakaan di RSUD Kota Mataram, I Komang Paramitha bekerja sebagai Kepala SIM RS dan Rekam Medik.
Berdasarkan informasi dalam unggahan tersebut, surat pemberhentian tersebut tertanggal 3 Juli 2023.
Kendati demikian, surat mutasinya baru diserahkan oleh Kepala Sub Bagian Kepegawaian RSUD Kota Mataram kepada dirinya tertanggal Sabtu 8 Juli 2023.
"Jadi saya tidak tahu apa sebenarnya yang menjadi latar belakang sehingga dokter bisa ditempatkan sebagai seorang pustakawan," ucapnya.
Lebih lanjut, Komang menuturkan jika sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) saat ini dirinya sudah menduduki pangkat IV/b dengan golongan Pembina Tingkat I.
Baca juga: 337 Juta Data Dukcapil Diduga Bocor dan Dijual Hacker, Kemendragi Buka Suara
Ia merasa proses mutasi yang dilakukan oleh Direktur RSUD Kota Mataram dr. Hj. Eka Nurhayati cacat hukum, karena tidak ada proses kajian atau klarifikasi.
Komang mengungungkapan, jika memang ada kesalahan atau pelanggaran etik yang dilakukan, seharusnya ada pemanggilan atau teguran.
"Rasanya saya merasa terhina diperlakukan seperti ini karena dari aspek aturan saja ini tidak benar. Jelas saya akan melawan keputusan ini," kata dokter yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Komite Etik dan Hukum di RSUD Kota Mataram ini.
“Saya benar-benar merasa dizolimi. Paling tidak saya dipanggil dulu kenapa dipindah. Ini tanpa ada pemberitahuan keluar surat tugas sebagai staf di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah,” ucapnya.
Ia pun lantas meminta kepada Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana untuk mengevaluasi kinerja Direktur RSUD Kota Mataram.
| Babak Baru Pernikahan Kakek Tarman, Pulang Bulan Madu Ngaku Mahar Cek Rp3 Miliar Hilang |
|
|---|
| Hilang Seperti Wiji Thukul, 2 Kerangka di Kwitang Ternyata Mahasiswa yang Demo di DPR |
|
|---|
| Respons Dedi Mulyadi Soal Guru di Subang Tampar Muridnya: Pelanggarannya Banyak, Pantas Disanksi? |
|
|---|
| Kronologi Tewasnya Rizky, Pencuri Motor Terbakar Hidup-Hidup di Surabaya, Tubuhnya Hangus 70 Persen |
|
|---|
| Miris! Suami Baru 4 Bulan Meninggal, Wanita di Sultra Diusir Keluarga Suaminya,Pilu Boyong 3 Anaknya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Miris-Seorang-Dokter-RSUD-Mataram-Tiba-Tiba-Dimutasi-Jadi-Pustakawan-Hingga-Merasa-Terhina.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.