Cerita Ketua KPPS TPS Pemungutan Suara Ulang di Kota Bengkulu, Banyak Warga Pilih Golput

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Ketua KPPS TPS 16 Jalan Gedang Kota Bengkulu, Marzalani menceritakan kerepotan dirinya dan anggota KPPS lain saat harus mengadakan pemungutan suara ulang (PSU).

Kepada TribunBengkulu.com, Marzalani menceritakan bahwa pemungutan suara ulang ini harus dilaksanakan TPS 16 Jalan Gedang karena ada 6 pemilih luar kota yang ikut memilih presiden dan wakil presiden pada 14 Februari 2024 lalu.

Karena 6 suara ini dinilai KPU dan Bawaslu melanggar aturan, maka harus dilaksanakan PSU.

"Hari Senin (19/2/2024) kemarin, kami dapat suratnya dari KPU, bahwa harus PSU," kata Marzalani, Kamis (22/2/2024).

KPPS TPS 16 Jalan Gedang kembali harus menyiapkan segala sesuatunya untuk PSU. Termasuk, mendirikan TPS dan memastikan pemilih mendapatkan undangan untuk kembali memilih.

Anggota KPPS yang melaksanakan PSU ini juga tidak mendapatkan honor tambahan, dan hanya dibekali KPU dana Rp 2,9 juta untuk pendirian TPS dan perlengkapan lainnya.

"Repot ya repot. Apalagi kita ada pekerjaan lain. Namun ini kewajiban kita, resiko pekerjaan," ujar Marzalani.

Partisipasi masyarakat dalam pencoblosan ulang ini juga hanya separuh dari daftar pemilih yang ada.

Dari 267 pemilih yang terdaftar, hanya ada 146 warga yang memberikan hak suara pada PSU hari ini.

"Tapi kita maklum, karena ini hari kerja," ungkap Marzalani.