Modus Penipuan

Heboh Investasi Bodong di Rejang Lebong, Sering Terjadi tapi Mengapa Tetap Banyak yang Tertipu?

Para ibu-ibu yang gemar mengikuti arisan waspadalah, sebab modus penipuan arisan bodong semakin merajalela dan banyak memakan korban.

|
Penulis: Rita Lismini | Editor: Ricky Jenihansen
TribunBengkulu.com/Ist
Heboh kasus investasi dan arisan bodong di Rejang Lebong, Bengkulu, kerugian miliaran Rupiah. 

Terutama yang tidak memahami betul apa saja ciri-ciri investasi bodong.

Selebgram Curup dengan pengikut 15 ribu tengah dicari oleh puluhan orang yang merasa ditipu. Perempuan cantik tersebut diduga membawa kabur uang membernya dengan total mencapai miliyaran rupiah.
Selebgram Curup dengan pengikut 15 ribu tengah dicari oleh puluhan orang yang merasa ditipu. Perempuan cantik tersebut diduga membawa kabur uang membernya dengan total mencapai miliyaran rupiah. (TribunBengkulu.com)

Baca juga: Viral, Arisan dan Investasi Bodong Diduga Terjadi di Rejang Lebong, Kerugian Capai Milyaran Rupiah

Ciri-ciri Arisan Online Bodong

Melansir dari lama resmi Otoritas Jasa Keuangan, berikut adalah beberapa ciri-ciri yang perlu diwaspadai:

1. Tidak memiliki izin pengelolaan investasi

Salah satu ciri arisan online bodong adalah tidak memiliki izin pengelolaan dari OJK. Anda bisa memastikan apakah arisan yang akan diikuti memiliki izin OJK atau tidak dengan menghubungi layanan konsumen OJK (1500-655).

2. Menawarkan keuntungan yang tinggi

Pelaku arisan online bodong biasanya menawarkan keuntungan yang tidak masuk akal, seperti imbal hasil 20 persen per bulan atau bahkan lebih. Iming-iming keuntungan tinggi ini tentunya sangat menggiurkan bagi masyarakat yang sedang mencari cara cepat untuk mendapatkan uang.

3. Menggunakan skema ponzi

Modus lainnya yang digunakan oleh pelaku arisan online bodong adalah menggunakan skema ponzi, di mana uang dari investor baru digunakan untuk membayarkan keuntungan kepada investor lama.

Skema ini hanya dapat bertahan selama ada peserta baru yang bergabung. Ketika tidak ada lagi peserta arisan baru yang bergabung, maka skema ini akan runtuh. Peserta arisan yang bergabung terakhir akan menjadi korban penipuan.

Baca juga: Emak-Emak Waspada! Modus Penipuan Arisan Bodong Banyak Makan Korban, Jangan Tergiur Keuntungan Besar

4. Kurangnya informasi yang jelas

Arisan yang terpercaya biasanya akan memberikan informasi lengkap tentang penyelenggara, aturan, jadwal pembayaran, dan kontak yang bisa dihubungi. Jika Anda sulit menemukan informasi ini, kemungkinan besar arisan tersebut tidak dapat dipercaya.

5. Metode pembayaran yang tidak aman

Penipuan berkedok arisan online seringkali melibatkan metode pembayaran yang tidak aman, seperti transfer langsung ke rekening pribadi penyelenggara. Pastikan Anda hanya melakukan pembayaran melalui platform atau metode yang terjamin keamanannya.

6. Tidak ada transparansi dalam pengelolaan dana

Ciri khas arisan online penipuan adalah ketidakjelasan dalam pengelolaan dana. Jika penyelenggara tidak memberikan laporan transparan tentang bagaimana dana dikumpulkan dan diatur, sebaiknya hindari arisan tersebut.

7. Kurangnya jejak digital

Arisan palsu mungkin sulit dilacak atau memiliki sedikit jejak digital yang dapat diverifikasi. Pastikan untuk mencari tahu lebih dalam sebelum Anda memutuskan untuk bergabung.

Baca juga: Emak-Emak Waspada! Modus Penipuan Arisan Bodong Banyak Makan Korban, Jangan Tergiur Keuntungan Besar

Heboh Arisan Investasi Bodong di Rejang Lebong

Sebelumnya, kasus arisan dan investasi bodong diduga kembali terjadi di Rejang Lebong.

Hal ini setelah mencuatnya banyak laporan masyarakat di media sosial.

Adapun dalam kasus yang baru terjadi ini, diduga kerugian para korbannya mencapai miliaran rupiah.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved