4 Faktor Sebabkan Konflik Antara Harimau dan Masyarakat Bengkulu
Lingkar Inisiatif, Lembaga perlindungan flora dan fauna di Bengkulu mengungkapkan 4 faktor menyebakan konflik antara harimau dan manusia Bengkulu.
Penulis: Bima Kurniawan | Editor: Ricky Jenihansen
Menurut Iswadi, hal tersebut membuat harimau tersebut tidak lagi mampu bersaing mencari makan di dalam hutan.
Akibatnya harimau cenderung memangsa hewan ternak warga yang jinak.
Perlu diketahui, harimau Sumatera hanya dapat hidup selama 15 tahun di alam liar.
Usia tua harimau membuat kemampuan harimau bertahan hidup menjadi sulit untuk mendapatkan makanan di alam liar.
Keempat faktor itulah, menurut Iswadi, menjadi pemicu interaksi negatif antara masyarakat Bengkulu dan harimau hingga saat ini.
Baca Juga
| BKSDA Siapkan Kandang Jebak, Beruang Masuk Area Sekolah dan Pemukiman di Rejang Lebong |
|
|---|
| Penampakan Harimau Sumatera di Lebong, BKSDA Pastikan Sudah Kembali ke Hutan |
|
|---|
| Penampakan Harimau Sumatera Hebohkan Warga Lebong, BKSDA Bengkulu Turunkan Tim ke Air Kopras |
|
|---|
| Jejak Harimau Ditemukan Dekat Pemukiman di Mukomuko, BKSDA Bengkulu: Habitat jadi Kebun Sawit |
|
|---|
| BKSDA Bengkulu Nonaktifkan 3 Perangkap Harimau di Mukomuko Bengkulu yang Sempat Terkam Warga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Iswadi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.