Demo Mahasiswa di Bengkulu

Demo Mahasiswa Unib Kawal Putusan MK Sempat Ricuh di DPRD, Wapresma Dipukul-Ditendang

Aksi demo dadakan mahasiswa Universitas Bengkulu (Unib) di DPRD Provinsi Bengkulu ternyata sempat ricuh, pada Rabu (21/8/2024).

Penulis: Bima Kurniawan | Editor: Yunike Karolina
M Bima Kurniawan/TribunBengkulu.com
Demo mahasiswa Unib di DPRD Provinsi Bengkulu ternyata sempat ricuh, pada Rabu (21/8/2024). Wapresma Unib Yoanda Audritama (23) mendapatkan serangan fisik, dipukul hingga dinjak saat sedang melakukan aksi protes kebijakan pemerintahan saat ini yang dinilai menciderai demokrasi dan konstitusi. 

Meskipun aksi demo tersebut dilakukan secara dadakan, diakui Deddy pihak kepolisan tetap menyikapi massa dengan baik.

Sempat ada pembakaran ban yang dilakukan oleh para mahasiswa di depan kantor DPRD Provinsi Bengkulu.

Hanya saja pembakaran ban tersebut langsung dipadamkan oleh anggota kepolisian yang datang.

"Sedikit ada konflik kecil di situ, tapi kami bisa selesaikan jadi saat ini situasi kondusif, tadi rekan-rekan mahasiswa masih berada di Masjid Raya Baitul Izzah mungkin sifatnya mau melakukan konsolidasi," ungkap Deddy, Rabu (21/8/2024).

Sampai dengan situasi benar-benar kondusif, kapolresta tetap akan mensiagakan anggotanya di lingkungan DPRD Provinsi Bengkulu.

Pengamanan di lingkungan DPRD Provinsi Bengkulu akan dilakukan sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.

"Sampai situasi kondusif, kita lihat lah nanti," kata Deddy.

Diberitakan sebelumnya, kedatangan mahasiswa BEM Unib tersebut, dilakukan secara mendadak tanpa adanya pemberitahuan baik kepada pihak DPRD Provinsi Bengkulu maupun pihak Polresta Bengkulu.

Presiden Mahasiswa Unib Ridhoan menyatakan mereka hari ini memang sengaja datang ke DPRD Provinsi Bengkulu sejak pukul 16.30 WIB.

Kedatangan mereka adalah sebagai bentuk prihatin atas apa yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi.

"Ini sebagai bentuk prihatin kita terhadap Presiden Jokowi, mulai dari politik dinasti, ubah mengubah di MK, MA dan lain-lain. Sehingga ini bisa dibilang bentuk marahnya mahasiswa UNIB," ungkap Ridhoan.

Atas bentuk marah itulah mereka dari BEM UNIB pada sore hari ini memutuskan untuk datang mendadak ke DPRD Provinsi Bengkulu.

Dengan aksi yang bertujuan untuk menyuarakan apa yang menurut mahasiswa adalah kebenaran.

"Kedatangan mahasiswa Unib hari ini untuk menyuarakan bahwa kebenaran akan selalu ada, dan kebenaran tidak akan pernah diam ketika melihat hak-hak itu ditindas," kata Ridhoan.

Saat melakukan aksi para mahasiswa sempat memasang spanduk berukuran besar di tangga utama menuju ruang gedung DPRD Provinsi Bengkulu, yang bertuliskan 'Dewan Perwakilan Rezim, Kawal Putusan MK'.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved