Warga Tersengat Ubur ubur Biru
Wisatawan Harus Tahu Bahaya Ubur-ubur Bluebottle, Hindari saat Bertemu di Kawasan Pantai Panjang
Kemunculan ubur-ubur bluebottle di Pantai Berkas dan memakan korban setidaknya 8 warga tersengat ubur-ubur hingga dilarikan ke rumah sakit.
Penulis: Aghisty Firan Marenza | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Aghisty Firan Marenza
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Kemunculan ubur-ubur bluebottle di Pantai Berkas dan memakan korban setidaknya 8 warga tersengat ubur-ubur hingga dilarikan ke rumah sakit ikut direspon Pemkot Bengkulu.
Pemkot melalui Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Kominfo) Kota Bengkulu Gita Gama mengimbau wisatawan untuk berhati-hati saat berada di kawasan Pantai Panjang, khususnya Pantai Berkas.
Pemkot juga ikut prihatin dengan adanya sejumlah orang yang menjadi korban sengatan ubur-ubur.
"Terkait dengan itu, kami pemerintahan kota mengimbau kepada segenap lapisan masyarakat yang ingin berwisata ke wilayah Pantai Panjang untuk tetap berhati-hati," kata Gita Senin, (26/08/24).
Imbauan ini dikeluarkan sebagai langkah preventif untuk mengurangi kemungkinan terkena sengatan ubur-ubur.
"Kita tidak tahu, ini disebabkan oleh perubahan iklim atau migrasi dalam periodesasi, sehingga ubur-ubur ini bisa sampai ke Pantai Panjang Kota Bengkulu," ungkap Gita.
Gita mengingatkan kepada masyarakat yang berencana untuk berenang atau bermain di Pantai Panjang untuk selalu waspada dan menghindari area yang terdapat banyak ubur-ubur.
"Tetap berhati-hati ketika berwisata ke Pantai Panjang Kota Bengkulu," imbuhnya.
Baca juga: Nelayan Sebut Ubur-ubur Bluebottle Jarang Muncul di Pantai Berkas Kota Bengkulu, Harus Dihindari
Bahaya Ubur-ubur Bluebottle
Fenomena kemunculan biota laut ubur-ubur berwarna biru atau bluebottle di perairan Pantai Berkas Kota Bengkulu ikut direspon akademisi Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu (Unib), Mukti Dono Wilopo.
Biota laut yang disebut nelayan lokal 'piar ayam' ini sudah menyebabkan setidaknya 8 warga dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara akibat terkena sengatannya, pada Sabtu sore (24/8/2024).
"Satu filum dengan ubur-ubur, tapi bukan ubur-ubur sejati. Sebenarnya namanya adalah portuguese man of war atau siphonophore, organisme yang terdiri dari koloni hewan kecil yang bekerja sama sebagai satu kesatuan. Berbeda dengan ubur-ubur sejatinya yang merupakan organisme tunggal," ujar Mukti, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Laboratorium Perikanan dan Ilmu Kelautan Unib.
Selain itu terdapat pula perbedaan lainnya antara dua biota laut ini. Perbedaan utama lainnya adalah Portuguese man-of-war memiliki kantung udara yang memungkinkannya mengapung di permukaan air, serta tentakel yang bisa mencapai panjang hingga 30 meter, jauh lebih panjang dari kebanyakan ubur-ubur sejatinya.
Hal tersebut membuat sengatannya juga cenderung lebih berbahaya dan menyakitkan dibandingkan dengan ubur-ubur pada umumnya.
Ubur-ubur Biru
Ubur-ubur
Ubur-ubur di Pantai Panjang Bengkulu
Pantai Berkas
Pantai Panjang
Bengkulu
Kota Bengkulu
Gita Gama
| Waspada, Kenali Ubur-ubur Bluebottle dan Cara Penanganan Awal, Muncul di Pantai Berkas Bengkulu |
|
|---|
| Nelayan Sebut Ubur-ubur Bluebottle Jarang Muncul di Pantai Berkas Kota Bengkulu, Harus Dihindari |
|
|---|
| Cerita Korban Sengatan Ubur-ubur Bluebottle di Pantai Berkas Bengkulu, Sesak Nafas-Nginap di ICU |
|
|---|
| 8 Warga Tersengat Ubur-ubur Biru di Pantai Berkas Bengkulu, Nelayan Keliling Peringati Pengunjung |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Gita-Gama-Kepala-Dinas-Kementrian-Komunikasi-dan-Informasi-Kota-Bengkulu.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.